Mereka jadi pembunuh sadis setelah dapat bisikan gaib
Psikolog menduga mereka sesungguhnya mengidap skizofrenia.
Beberapa pelaku tindak kriminal mengaku mendapat bisikan gaib sebelum menjalankan aksinya. Contohnya Andri Sobari (24) alias Emon yang mengaku melakukan sodomi terhadap 40 bocah karena mendapat bisikan gaib. Atau Resi Rokhis Suhana (27) yang juga mengaku mendapat bisikan gaib untuk membongkar makam.
Tidak hanya Emon dan Resi yang mengaku pernah mengalami bisikan gaib, masih ingat model majalah pria dewasa Novi Amelia yang mengalami kecelakaan dengan kondisi setengah telanjang? Dia juga mengaku saat kejadian mendapat bisikan gaib dari ayahnya.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Bagaimana polisi menangani pria yang berpura-pura kesurupan? Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang. "Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan," ucap dia.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Apa yang diminta Sahroni kepada polisi terkait kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. “Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,” ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Bagaimana Sahroni ingin polisi memprioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. “Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,” tambah Sahroni.
Psikolog Reza Indragiri menduga mereka mengidap skizofrenia. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Sehingga, dia menyebut dalam peristiwa ini pelaku bukanlah menjadikan bisikan gaib sebagai alibi.
Merdeka.com mencatat beberapa pelaku pembunuhan yang berdalih mendapat bisikan gaib. Berikut paparannya.
Dapat bisikan gaib, polisi di Kalbar mutilasi 2 anaknya
Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi memutilasi dua anaknya yang masih balita, Jumat (26/2). Menurut keterangan istrinya, pelaku sering marah-marah di rumah tanpa sebab jelas dan mengaku mendapat bisikan gaib.
"Sejak seminggu ini suaminya sering marah-marah sendiri di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi, dan bercerita sering mendapat bisikan," ungkap Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto, seperti dikutip Antara, Jumat (26/2).
Peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WITA dini hari tadi, di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, Kecamatan Nanga Pinoh.
Dapat bisikan gaib, kakak beradik bunuh 2 warga
Angga (20) dan Arman (18), kakak beradik warga Dusun Macinna, Desa Bulumpare, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone tiba-tiba mengamuk, Senin (12/10) sekira pukul 13.30 Wita. Akibatnya, Pamude Cagu (65) dan Rippe Arase (45) tewas, sementara empat warga lainnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Frans Barung Mangera kepada wartawan menjelaskan, berdasarkan pengakuan kakak beradik ini, keduanya tiba-tiba mengamuk setelah mendapat bisikan gaib.
"Pelaku Angga dan Arman mengaku merasa diguna-guna oleh para korban. Kemudian di dalam mimpi mendapat petunjuk, bisikan gaib untuk membunuh. Makanya dua pelaku ini membabi buta," jelas Frans Barung Mangera.
Bisikan gaib, Sutisna tega bunuh istri
Muhamad Muslih Sutisna (51) tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Dalam pemeriksaan, Sutisna kerap mengaku mendapat bisikan gaib sebelum menjerat leher istrinya dengan syal.
Sutisna mengaku, sebelum melakukan perbuatannya mendapatkan bisikan-bisikan di kupingnya. "Jadi beban masalah yang ada menumpuk, lalu bisikan-bisikan di kuping saya untuk melakukan itu," ujar Sutisna.
Dapat bisikan gaub, Ivan tega bunuh anak kandung
Ivan Reza Pahlevi (32), tega membunuh anaknya, Kaysa Ivanna Salsabila yang masih berusia 3 tahun 10 bulan, dengan celurit saat tengah tertidur lelap di rumahnya Jalan Raya PKP No 10, RT 8 RW 8, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (25/8/2012).
Dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), Ivan mengaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh anak perempuannya yang masih balita itu.
"Pengakuan di BAP katanya dia di kamar sama anaknya, terus dia dengar bisikan. Saya sendiri enggak tahu bisikannya seperti apa, pas saya tanya dia enggak mau jawab," kata Djarot yang ditunjuk pihak kepolisian untuk menjadi pengacara Ivan.
(mdk/noe)