Meski Dalam Kondisi Pandemi, Jokowi Minta Kesehatan dan Ekonomi Jalan Beriringan
Jokowi mengatakan, ini masa-masa yang sulit. Tidak mudah bagi dunia usaha terutama ekonomi Indonesia dan Global.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh pihak tetap waspada dan memperhatikan antara ekonomi serta kesehatan secara bersamaan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang hanya fokus pada satu sektor saja dalam kondisi pandemi seperti saat ini.
"Kita mengajak seluruh pihak untuk hati-hati, jangan lengah, semuanya harus waspada. Jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, ekonomi tetapi tidak melihat kesehatan. Tapi jangan melihat kesehatan, kesehatan, kesehatan tapi tidak melihat ekonomi, dua-duanya harus berjalan beriringan," kata Jokowi saat saat memberikan arahan dalam pembukaan Munas VIII Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Jokowi mengatakan, ini masa-masa yang sulit. Tidak mudah bagi dunia usaha terutama ekonomi Indonesia dan Global.
"Betul-betul sangat sulit dan tidak gampang menyelesaikan tidak hanya urusan ekonomi tetapi juga urusan kesehatan," ungkapnya.
Terlebih di dua pekan terakhir Indonesia alami kenaikan kasus yang tinggi. Dia pun berkaca kasus seperti halnya di India.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut membeberkan pada 2020, India pernah berada di angka 50.000 kasus aktif perhari kemudian turun 9.000 perhari. Lalu di akhir awal Februari naik eksponensial dari 9.000 menjadi 370.000 kasus perhari.
"Lompatan sangat eksponensial sekali, saat ini udah turun anjlok lagi menjadi 50 ribu kasus perhari. Kita belajar dari sana," bebernya.
Jokowi mengakui sempat menghubungi Perdana Menteri India Narendra Modi pada Januari lalu. Menanyakan kondisi di sana sampai bisa terjadi lonjakan yang sangat tinggi.
"Kenapa bisa kejadian seperti itu, dua tiga hari, satu hari sama, di negara lain juga sama di UK, Inggris, sebetulnya sudah turun kemudian melompat lagi, Australia lockdown kenaikan yang sangat tinggi. Sebab itu kita harus waspada," ungkapnya.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Pertumbuhan Kuartal II di Kisaran 7 Persen
Cetak Rekor Lagi, Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 21.807 Orang
Angka Kematian akibat Covid-19 di Sleman Melonjak, Banyak Pasien Mendadak Kritis
RS Mulai Penuh, Pasien Covid-19 di Gresik Diarahkan ke Lapangan Gejos
Kadin DKI Soal PPKM Mikro Darurat: Kondisi yang Teramat Sulit Bagi Pelaku Usaha
DPR akan Rapat Bahas Isu RI Ditekan Asing Soal Pemakaian Obat Ivermectin