Meski Penyebaran Covid-19 Dapat Ditekan, Angka Kematian di Sumsel Cukup Tinggi
Angka kematian pasien Covid-19 di provinsi Sumsel tercatat 5,34 persen per 23 November 2020. Persentasenya melebihi dari kematian secara nasional di angka 3,11 persen dan rata-rata global 2,5 persen.
Angka kematian pasien Covid-19 di Sumatera Selatan terbilang cukup tinggi. Sedangkan kasus baru terkonfirmasi positif tergolong melandai.
Staf Khusus Bidang Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Jajang Edi Priyatno mengungkapkan, angka kematian pasien Covid-19 di provinsi Sumsel tercatat 5,34 persen per 23 November 2020. Persentasenya melebihi dari kematian secara nasional di angka 3,11 persen dan rata-rata global 2,5 persen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Penanganan Covid-19 di Sumsel masih on the track, tapi angka kematian cukup tinggi, di atas persentase nasional," ungkap Jajang di Palembang, Selasa (24/11).
Tingginya angka kematian disebabkan banyak faktor. Mulai dari minimnya pengujian hingga keterlambatan penanganan. Hal ini semestinya dilakukan antisipasi mulai dari fasilitas kesehatan terendah, yakni Puskesmas.
"Ini menjadi perhatian semua pihak walaupun Sumsel tidak masuk dalam 12 daerah prioritas penanganan Covid-19 ," ujarnya.
Jajang menjelaskan, pemeriksaan diprioritaskan kepada orang bergejala karena jika semua orang kemungkinan besar kasus positif meningkat. Semisal, pemeriksaan kepada 100 orang sudah dapat dipastikan 10 orang diantaranya positif.
"Kalau 1.000 orang diperiksa, besar kemungkinan 100 orang positif. Jelas ada lonjakan dan membuat masyarakat panik dan berisiko menular karena stres," kata dia.
"Yang terpenting sosialisasikan dan edukasi kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan dan segera memeriksakan diri jika bergejala. Itu penanganan secara dini potensi kematian," sambungnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, pasien yang meninggal dunia cenderung karena mengidap beragam penyakit komorbid (penyerta). Seperti penyakit pernapasan, diabetes, darah tinggi, dan penyakit lain.
"Kami sedang audit mortality. Dari sana baru bisa disimpulkan apa penyebab utama kasus kematian di Sumsel," kata dia.
Menurut dia, pasien meninggal juga berasal dari tenaga medis. Setidaknya sudah ada 14 tenaga medis yang gugur sejak pandemi melanda.
"Karena pemeriksaan yang kurang masif membuat angka kematian di Sumsel terlihat tinggi. Kami coba deteksi dini dari Puskesmas, dilakukan tes usap bagi bergejala," ujarnya.
Hingga 23 November 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumsel terdapat 9.113 orang dan 487 pasien meninggal (5,34 persen). Dari pasien meninggal, mayoritas berusia 55-69 tahun atau sebanyak 235 orang.
Baca juga:
VIDEO: Lonjakan Kasus Covid-19, Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi
CEK FAKTA: Tidak Terbukti Bunuh Kasus Diri di AS Melonjak Akibat Corona, Ini Faktanya
Satgas Covid-19 Minta Anies Baswedan Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan
Bertemu Trump, Luhut Klaim AS Apresiasi Kepemimpinan Jokowi dan Penanganan Covid
Jakarta dan Jawa Tengah Sumbang Kasus Baru Covid-19 Tertinggi pada 24 November 2020