Minta uang buat acara tak diberi banyak, anggota ormas sikat HP pengusaha
Minta uang buat acara tak diberi banyak, anggota ormas sikat HP pengusaha. Dijelaskan Alex, pelaku yang merupakan anggota ormas daerah ini meminta bantuan sejumlah dana kepada Maradona (35), pengusaha belut untuk menggelar suatu acara.
Peras pengusaha belut, anggota Ormas Ahmad Mudohi (33), diamankan Tim Vipers Polres Tangerang Selatan. Sementara satu rekannya Adi masih dalam pengejaran polisi.
Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander menjelaskan, pelaku terbukti melakukan pemerasan dengan kekerasan yang dilakukan terhadap pengusaha belut di Serua Indah, Kecamatan Ciputat. "Pelaku kami amankan setelah sempat mengamuk di tempat seorang pengusaha kecil di Tangsel," kata Alexander, Sabtu (21/10/2017), di konfirmasi.
Dijelaskan Alex, pelaku yang merupakan anggota ormas daerah ini meminta bantuan sejumlah dana kepada Maradona (35), pengusaha belut untuk menggelar suatu acara.
"Dua pelaku mengaku sebagai anggota Ormas FBR meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada korban yang sudah tertulis di kuitansi dan akan digunakan untuk acara festival Betawi dan mengatasnamakan FBR GARDU G. 0208," jelas Alex.
Namun, Karena tidak memiliki uang, korban hanya memberikan uang Rp 100 ribu. Mereka pun marah hingga mengobrak-abrik ruko dengan menendang rak televisi, juga mengambil handphone korban.
"Karena HP-nya diambil kemudian terjadilah keributan dan tim Vipers yang sedang observasi selanjutnya melakukan pengejaran dan penangkapan atas nama Ahmad. Satu rekannya berhasil kabur bernama Adi," ungkapnya.
Selain itu, kedua pelaku diketahui telah melakukan pemerasan di 10 TKP di kawasan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Mereka melakukan pemerasan itu sejak Januari-Oktober 2017.
"Modusnya sama selain meminta uang pelaku juga mengambil HP milik korbannya" katanya lagi.
Atas perbuatan pelaku dijerat pasal 368 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Baca juga:
Polda Metro dalami kasus polisi peras warga yang disangka bandar narkoba
Peras warga Rp 50 juta, lima polisi gadungan diringkus
2 Mahasiswa di Rohul peras anggota DPRD tersangka kasus perambahan hutan
Kasus pemerasan dilakukan anak-anak, Polda Metro Jaya libatkan LPAI dan KPAI
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga di Desa Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan dengan tinja yang disedot dari rumah warga di Tangerang? Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.