Miris, pasutri renta di Jembrana ini butuh bantuan untuk hidup
Miris, pasutri renta di Jembrana ini butuh bantuan untuk hidup. Sejak tiga tahun lalu rumah mereka dijanjikan untuk direnovasi, tapi nyatanya hal itu tak kunjung terwujud. Padahal fisik kedua pasutri ini sudah tak kuat lagi untuk beraktivitas sehari-hari.
Satu lagi potret kemiskinan tidak terpantau di Kabupaten Jembrana Bali. Kakek nenek ini hidup memprihatinkan dalam gubuk reyot bersama cucunya.
Ketut Narka (65) kesehariannya hanya duduk di kursi roda. Untuk mandi cuci dan ke kamar mandi dilakukan di kursi itu dibantu istrinya Ketut Srimen (54) yang berjalan harus ditopang oleh kedua kayu yang dibuatnya sebagai tongkat.
Ironisnya lagi, kursi roda kakek ini sebenarnya milik putrinya yang mendapat sumbangan akibat kecelakaan. Putrinya juga mengalami kelumpuhan, tetapi dia memilih menyerahkan kursi roda itu untuk bapaknya.
Kakek nenek yang tinggal di Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana ini sebelumnya hanya tinggal berdua saja.
Namun gubuk yang ditempatinya nyaris roboh, mereka mengungsi di rumah putra ke duanya yang berkerja sebagai buruh serabutan. Hingga kini bantuan bedah rumah pun tak ada.
Petugas hanya datang untuk memotret saja, tapi lebih dari 3 tahun janji tak mereka realisasikan.
"Dulu suami saya jadi petani penggarap. Sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi," ujar Srimen lirih, Jumat, (17/3).
Nenek ini mengaku sudah tidak sanggup lagi. Selain sering sakit-sakitan, untuk berjalan juga tak kuat karena harus menggunakan tongkat kayu buatannya dari batang kayu bakar.
Mirisnya lagi, di rumah anaknya yang mereka tumpangi. Nenek ini tidak hanya merawat suaminya yang hanya bisa tergolek di kursi roda. Dia juga mengasuh cucunya yang berumur 1 tahun saat anaknya bekerja dari pagi hingga jelang petang baru tiba.
Keseharian nenek ini hanya menggendong cucunya yang terlahir dalam keadaan sumbing. Kegiatan itu terus dia lakukan sambil merawat suaminya di kursi roda.
Kata dia, mereka masuk daftar keluarga miskin. Tetapi tak pernah ada bantuan. Selama ini untuk makan mengandalkan anaknya yang jadi kuli.
Sementara itu Perbekel Banyubiru Masturi saat dikonfirmasi hanya mengatakan akan mengecek kondisi warganya tersebut.
Baca juga:
Ini usulan pimpinan parlemen ke Jokowi atasi kemiskinan RI
PKH Akses, cara Mensos entaskan keluarga 'Jamila' dan 'Sadikin'
Pemerintah berencana tambah penerima PKH jadi 1 juta
Papua pemilik nelayan miskin terbanyak di Indonesia
Kapolri Tito: Ancaman kita saat ini adalah faktor ekonomi!
Presiden PKS sebut ketimpangan ekonomi di Indonesia darurat
Wakil PM Somalia curhat ke JK negaranya kelaparan
-
Apa saja keunikan yang ditawarkan Pantai Karimunjawa, Jepara? Karimunjawa dikenal dengan Taman Nasional Karimunjawa-nya yang indah, yang merupakan kawasan konservasi laut dengan hutan bakau, pantai, dan terumbu karang. Ada banyak lokasi pantai cantik nan eksotis di sini, dengan penyu menghuni perairan di sekitar pulau, dan rusa serta trenggiling di daratannya. Karimunjawa juga memiliki banyak situs menyelam dengan pemandangan bawah laut yang tak kalah indahnya.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang terkenal dari Kampung Kemasan? Tak jauh dari pusat Kabupaten Gresik, ada sebuah kampung yang terkenal dihuni oleh para crazy rich sejak ratusan tahun lalu. Namanya Kampung Kemasan.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.