Misteri Hilangnya Pendaki Reni Komalasari di Gunung Cikuray, 14 Tahun Belum Ditemukan
Sudah 14 tahun berlalu, peristiwa hilangnya pendaki Reni Komalasari di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut masih menjadi misteri. Hilangnya perempuan asal Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, saat itu bikin geger.
Sudah 14 tahun berlalu, peristiwa hilangnya pendaki Reni Komalasari di Gunung Cikuray, Kabupaten Garut masih menjadi misteri. Hilangnya perempuan asal Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, saat itu bikin geger. Proses pencarian yang dilakukan tim gabungan dari banyak unsur menjadi sorotan media-media nasional.
Reni dilaporkan hilang di tanggal 20 Desember 2009. Petaka itu bermula saat Reni melakukan pendakian ke gunung dengan ketinggian 2.821 MDPL bersama 12 temannya. Informasi yang beredar, Reni sebenarnya menyusul rekan-rekannya yang terlebih dahulu melakukan pendakian. Dia diantar ke puncak oleh warga desa di kaki Gunung Cikurai.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Dimana Gunung Piramida yang viral itu berada? Laman South China Morning Post melaporkan, video viral itu memicu perdebatan di platform media sosial, dengan sejumlah pengguna berspekulasi gunung-gunung di wilayah Anlong itu mungkin menyimpan makam kaisar-kaisar kuno.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Reni bersama belasan temannya akhirnya bertemu di puncak Cikuray. Sementara warga yang mengantar kembali turun. Saat itu usia Reni 18 tahun.
Puas menghabiskan waktu di puncak gunung, tiba saatnya rombongan untuk kembali turun. Rombongan kemudian dibagi menjadi dua. Rombongan pertama berjumlah delapan orang berjalan lebih dahulu. Sedangkan Reni bersama empat temannya berada di rombongan kedua.
Saat melintasi jalur menuju Kecamatan Bayongbong, Reni memutuskan berhenti sejenak. Dia beristirahat sambil duduk karena kelelahan. Perjalanan turun gunung sangat menguras tenaga.
Tiga teman Reni kemudian pergi mencari sumber air untuk diminum. Tinggal Reni bersama satu rekannya bernama Asep Saefulloh (19).
Ketiga temannya yang mencari air tidak kunjung datang, Reni dan Asep mulai bertanya-tanya. Asep lantas memutuskan menyusul mencari ketiga temannya. Tinggal Reni sendirian di jalur pendakian.
Peristiwa yang terjadi kemudian di luar harapan. Di tengah pencarian, Asep mendengar suara samar-samar Reni meminta pertolongan. Gagal menyusul ketiga temannya, Asep harus menghadapi fakta lain, Reni tidak ada di tempat.
Dalam situasi tersebut, Asep terus melakukan pencarian seorang diri. Setelah cukup lama mencari, Asep akhirnya bertemu dengan ketiga rekannya yang sebelumnya mencari air, ketiga rekannya juga mendengar teriakan Reni minta tolong.
Orang tua Reni dikabarkan baru melapor ke polisi setelah 25 hari pascahilang. Sementara menurut pengakuan rekan korban, pencarian terus menerus dilakukan, yang sebelumnya pun tidak pernah melapor ke aparat manapun untuk mendaki gunung Cikuray.
Pencarian besar-besaran dengan melibatkan berbagai unsur, baik Kepolisian, TNI hingga pecinta alam dilakukan. Tidak kurang dari 150 personel dikerahkan.
Titik-titik tertentu yang diduga kuat keberadaan korban disisir. Namun hasilnya nihil. Bahkan pencarian diperluas ke lokasi baru, dalam radius 60 kilometer persegi dari lokasi korban diduga kuat tersesat dan jatuh dari tebing berketinggian ratusan meter di puncak Bayangan. Semuanya tidak membuahkan hasil.
Belum lagi kesulitan yang dihadapi tim gabungan saat itu berupa kondisi cuaca yang selalu berkabut tebal disertai hujan deras, dengan rata-rata temperatur udara hanya 15 derajat celsius.
Tujuh hari berlalu, pencarian Reni akhirnya dihentikan. Sejak saat itu hingga saat ini, Reni belum kembali ke rumah.
Marwan, ayah dari Reni enggan berbicara banyak terkait peristiwa tersebut. Saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Marwan hanya menjawab singkat. "Saya enggak bisa ngobrol mas," katanya kepada merdeka.com, Jumat kemarin.
Terpisah, tetangga Marwan yang bernama Tarmi, membenarkan bahwa Reni adalah anak dari Marwan. Kejadian hilangnya Reni menjadi pukulan berat bagi keluarga. Bahkan sang Ibunda Reni sebelum meninggal, pernah bercerita kepada dirinya.
"Reni anak ketiga, dia ada adik dan abang. Marwan tinggal berdua saja. Hilangnya sudah lama, orang nyarinya sebentar doang," kata Tarmi saat berbincang.
Seingat dia, Reni memiliki postur yang tinggi. Dia mengaku sudah tinggal di lingkungan tersebut sebelum Reni dinyatakan hilang. Di rumah ujung jalan, kini Marwan hanya tinggal bersama anaknya.