Misteri Hilangnya Uang Rp1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut
Publik digegerkan dengan misteri hilangnya uang tunai Rp 1.672.985.500 milik Pemerintah Pemprov Sumatera Utara.
Publik digegerkan dengan misteri hilangnya uang tunai Rp1.672.985.500 milik Pemerintah Pemprov Sumatera Utara. Uang itu dikabarkan raib dari dalam mobil tak lama setelah diambil dari Bank Sumut, Senin (9/9) lalu.
Secara mengejutkan, penarikan uang dalam jumlah besar tanpa pengawalan polisi. Berikut ini ulasan terkait misteri hilangnya uang Rp1,6 miliar milik Pemprov Sumut:
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang memuji Uut Permatasari atas penampilannya yang menawan? Banyak netizen yang memuji Uut Permatasari, menyebut pelantun Putri Panggung ini semakin menawan dan memesona.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
Uang Buat Gaji Pegawai
Kabag Humas Pemprov Sumut, M Ikhsan memberikan penjelasan terkait hilangnya uang Rp1,67 miliar. Ikhsan memaparkan, uang yang hilang itu baru saja diambil Muhammad Aldi Budianto yang merupakan Penjabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di BPKAD. Aldi mengambil uang tersebut bersama seorang tenaga honorer BPKAD bernama Indrawan Ginting.
"Uang itu untuk pembayaran honor tim anggaran pemerintah daerah (TPAD)," jelasnya.
Kejadian bermula pada pukul 13.43 WIB, saat Aldi menerima informasi dari bendahara bahwa uang pembayaran honor sudah masuk ke rekening mereka sebesar Rp1.672.985.500.
Pukul 14.00 WIB, Aldi ditemani Indrawan mendatangi kantor Bank Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan. Keduanya melakukan penarikan tunai sekitar pukul 14.47 WIB. Setelah melakukan penarikan, Aldi bersama Indrawan membawa uang itu ke Kantor Gubernur Sumut.
"Setelah masuk pelataran parkir yang bersangkutan melakukan putaran sekali lagi, karena pada saat masuk pertama penuh, dan dia mutar kembali dan melihat ada tempat parkir satu, pas di depan kantor gubernur yang di belakang ada CCTV," ujar Ikhsan.
Uang Ditinggalkan di Jok Belakang
Setelah Penjabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di BPKAD M Aldi dan tenaga honorer BPKAD Indrawan Ginting mengambil uang dari bank dan keduanya membawa uang yang berjumlah Rp1,6 miliar ke Kantor Gubernur Sumut.
Kemudian keduanya mencari parkir dan memarkirkan mobilnya sekitar pukul 15.40 WIB. Aldi dan Indrawan kemudian meninggalkan kendaraan itu untuk melakukan absensi, lalu salat. Sementara uang ditinggalkan di jok belakang.
"Pada pukul 17.00 WIB, saat hendak pulang, yang bersangkutan melihat tas sudah tidak ada di dalam mobil. Yang bersangkutan ditemani saudara Indrawan Ginting menghubungi Polrestabes Medan dan membuat laporan dan telah di BAP oleh pihak kepolisian," jelas Kabag Humas Pemprov Sumut, M Ikhsan.
Tanpa Pegawalan Polisi
Sementara itu, Kabag Humas Pemprov Sumut, M Ikhsan mengakui tidak ada pengawalan dari petugas keamanan saat Aldi dan Indrawan mengambil uang itu. Namun dia menolak menjawab kerusakan pada mobil yang digunakan keduanya. Begitu juga saat ditanya alasan mereka meninggalkan uang di dalam mobil.
"Biar pihak kepolisian yang menjawab," katanya.
Ikhsan menambahkan, kasus itu sudah dilaporkan ke Gubernur dan Sekdaprov Sumut. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan Inspektorat," ujar Ikhsan.
Gubernur Sumut Mengaku Belum Tahu
Gubernur Edy Rahmayadi belum mau berkomentar banyak mengenai hilangnya miliaran rupiah uang Pemprov Sumut, Senin (9/9) sore. Ia mengaku belum mengetahui kejadian itu.
"Saya belum tahu itu," kata Edy Rahmayadi, Selasa (10/9).
Meski belum mengetahui kejadian itu, Edy menegaskan uang Pemprov Sumut tidak boleh hilang. "Enggak boleh kehilangan. Uang rakyat itu," sebutnya.
Edy pun menyatakan dia belum bisa berkomentar banyak mengenai kejadian itu karena belum mengetahui detilnya. "Tetapi saya belum tahu, saya belum bisa komentar mengenai kehilangan itu," ucapnya.
(mdk/dan)