Misteri Temuan Ribuan Kartu Indonesia Pintar di Lapak Pengepul Rongsokan
Tidak kurang dari 3.699 Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di lapak pengepul barang rongsokan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4). Polisi masih menyelidiki pelaku penjualan kartu-kartu tersebut.
Tidak kurang dari 3.699 Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan di lapak pengepul barang rongsokan, Jalan Sudirman, Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (6/4).
Penemuan kartu yang menjadi andalan pemerintah dalam program pendidikan tersebut berawal saat polisi melakukan patroli.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
Hal ini diungkapkan anggota Satuan Sabhara Polres Lebak Aipda Sulistiyono.
"Sebagian KIP sudah dibawa ke Polres Lebak sebagai sampel," kata Sulistiyono.
Dijual oleh Dua Orang
Sementara itu, Kapolres Lebak, AKBP Wiwin Setiawan mengatakan ribuan KIP tersebut tertanggal tahun 2019. Informasi yang didapat, kartu-kartu itu dijual oleh dua orang kepada pengepul.
"Ditemukan ribuan kartu PIP Tahun 2019 yang telah dijual oleh dua orang yang tidak dikenal kepada lapak rongsok tersebut," bebernya.
Petugas langsung melakukan pengamanan pada barang temuan tersebut dan memeriksa pemilik lapak rongsok.
"Dan didapat keterangan ia membeli barang tersebut dari dua orang yang tidak ia kenal seharga Rp800.000 dengan rincian barang tersebut dibeli per kilogramnya seharga Rp2.000, dan total timbangan ada 400 Kg," ujar Kapolres.
Identitas Pelaku Diselidiki
Kapolres mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait temuan tersebut, dan terkait pelaku penjualan masih dalam penyelidikan.
"Masih dilakukan pendalaman, namun demikian untuk sementara terduga pelaku menjual barang berupa dokumen dan kartu PIP tahun 2019 dan 2020 ke lapak rongsok, masih dalam tahap penyelidikan (identitas pelaku)," ujarnya.
Dalam hal tersebut, kepolisian telah mengamankan 699 buah dokumen dan kartu PIP untuk SMKN dan SMKS di wilayah kabupaten Lebak
"Dan lebih dari 3.000 buah dokumen dan kartu PIP untuk SMK, SMA, dan MtS di wilayah Kabupaten Pandeglang yang terdapat dalam 18 dus dan 2 karung," bebernya.
Ribuan KIP Diduga Didistribusikan di Lebak dan Pandeglang
Wiwin menjelaskan, KIP yang ditemukan diduga untuk pendistribusian di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Di mana terdapat 699 dokumen Program Indonesia Pintar (PIP) untuk SMK negeri dan SMK swasta di Lebak, sedangkan 3.000 dokumen SMK, SMA, dan MTs di Kabupaten Pandeglang.
Penemuan ribuan KIP itu, paparnya, diterbitkan tahun 2019 dan 2020 untuk wilayah Lebak dan Pandeglang yang tersimpan di dalam 18 kardus dan 2 karung yang ditemukan di lapak rongsokan.
Polisi akan Minta Keterangan Bank
Kapolres mengatakan pihaknya akan meminta keterangan dari BNI selaku pihak yang menyalurkan dana bantuan PIP.
"Petugas juga akan memeriksa kepala sekolah dan siswa yang namanya tercantum di dokumen tersebut, termasuk dinas dan kementerian. Kami akan bekerja keras untuk mendalami kasus penemuan ribuan KIP di lapak rongsok," katanya.
Dia menyebutkan ribuan KIP itu ditemukan pada Kamis (6/4), pukul 16.00 WIB setelah adanya informasi dari masyarakat.
Sementara itu, Udin (55) pemilik rongsok mengaku mendapat ribuan dokumen dan KIP dari dua orang yang datang menjual barang bekas.
Jumlah KIP dan dokumen PIP sebanyak 400 kilogram dengan dijual Rp 2.000/kilogram.
(mdk/cob)