Modus Minta Pijat, Ustaz Cabuli Dua Santri Laki-Laki
Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Rezka mengatakan, pihaknya mendapat laporan ustaz telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban berinisial Kumbang A dan B.
Dua orang santri dicabuli oleh ustaz berinisial RW (37) di pondok pesantren Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi. Dengan tega, dia melakukan kekerasan seksual kepada dua orang muridnya yang berjenis kelamin laki-laki. Pelaku mencabuli dengan modus meminta tolong dipijat.
Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Rezka mengatakan, pihaknya mendapat laporan ustaz telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban berinisial Kumbang A dan B.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Siapa yang dicabuli oleh pengasuh pondok pesantren? Pengasuh pondok pesantren itu berinisial BN. Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Keajaiban apa yang terjadi pada santri Pesantren Buntet tersebut? Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan."Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
-
Apa yang dilakukan pengasuh pondok pesantren terhadap para santriwati? Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya. Pencabulan itu diketahui sudah dilakukan oleh terduga pelaku sejak dua tahun terakhir. Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
"Kita langsung ke TKP kemudian langsung tangkap oknum ustaz yang tidak bermoral,"katanya, pada Jumat (16/9).
Ia menyampaikan bahwa kronologi, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, tanggal 21 bulan Agustus tahun 2022 lalu. Malam itu RW meminta tolong kepada ketiga orang santrinya untuk dipijat.
Menurut Rezka, ketiga santri ini kemudian memasuki kamar, tempat di mana RW berada. RW yang terbaring di atas kasur, bagian tangan, betis, dan kepalanya, dipijat ketiga santri tersebut.
"Sekitar 15 menit kemudian, salah satu santri diminta untuk menutup pintu pagar pondok pesantren, supaya kerbau tidak masuk. Sehingga tinggal 2 orang santri memijat tangan si terlapor (RW)," jelasnya.
Kedua santri ini, berinisial Kumbang A (13) dan Kumbang B (15), masih mengenakan kain sarung. Ketika mereka melakukan pemijatan, tiba-tiba gurunya itu menyentuh bagian alat kelamin mereka.
Kemudian, pada tanggal 5 September tahun 2022, barulah kasus ini sampai ke Polres Tebo. Pihak polisi kemudian menangkap pelaku pencabulan tersebut.
Berdasarkan keterangan salah satu korban, pelaku sudah melakukan pemerkosaan dengan penetrasi. Namun, keterangan ini dibantah oleh pelaku.
"Kalau sampai pemerkosaan tidak ada. Cuma berdasarkan keterangan dari salah satu korban ada. Hanya saja dibantah oleh ustaz ini," kata Rezka.
Rezka pun menyampaikan pihaknya masih menyelidiki kasus pencabulan ini. Sedangkan kedua korban sudah mendapatkan pendampingan dari dinas sosial.
"Masih proses penyelidikan, yang bersangkutan sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Sedangkan fisik korban baik-baik saja, karena sebatas pencabulan, tidak ada indikasi sodomi,"tutupnya.
Reporter: Hidayat
(mdk/fik)