Motif Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Belum Terungkap, Polisi Periksa HP Korban
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
- Ini Motif Lansia Sandera Bocah Perempuan di Pos Polisi Pejaten
- Bongkar Motif, Polisi Olah TKP Ulang Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan
- Menengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
- Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Motif Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Belum Terungkap, Polisi Periksa HP Korban
Polisi belum menemukan motif satu keluarga bunuh diri dengan melompat dari sebuah apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3).
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. Selain itu, polisi juga memeriksa telepon pintar (telepon seluler) milik korban untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
"Kami juga akan koordinasi dengan keluarga dan kembangkan dari ponsel mereka untuk mencari penyebab aksi tersebut," kata Agus, Minggu (10/3).
Keterangan Saksi
Agus menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, para korban bunuh diri yang terdiri dari suami EA (50), istri AIL (52) dan dua anaknya, yaitu JWA (13) serta JL (15) sudah lama tidak menempati tempat tinggal mereka di apartemen tersebut sejak dua tahun lalu.
"Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," kata dia.
Sementara hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain. Agus mengatakan, keempat korban alami luka parah pada bagian kepala dan patah di tangan dan kaki.
"Pada saat terjatuh kondisi di bawah itu masih dalam kondisi EA terikat dalam tali yang sama dengan JL. Namun kondisi di bawah ikatan tali lepas. Kemudian AIL terikat tali yang sama dengan JWA, pada saat di bawah ikatan tali tersebut masih mengikat,"
jelasnya.
merdeka.com
Korban Sempat Didatangi Penagih Utang
Pengakuan penghuni apartemen lainnya yang juga tetangga, korban sempat didatangi jasa penagih hutang.
"Saya pernah lihat orang tagih dia kan, orang namanya tagih utang kan pasti ada sedikit kasar atau gimana kan, dari situ saya tahu (karena) ekonomi," kata warga yang tidak mau disebutkan identitasnya, Minggu (10/3).
Dia menduga korban terhimpit masalah ekonomi. Salah satu korban semasa hidupnya juga sempat datang dan meminjam uang untuk modal usaha.
Sepengetahuannya, korban dulu cukup berada secara ekonomi. Anak-anaknya juga mengenyam pendidikan di sekolah bergengsi. Tetapi info terakhir dia dapat, usaha korban mengalami kerugian, sehingga kehidupan mereka pun berubah drastis.
"Dia pernah bilang suaminya kongsi sama orang bisnis apa enggak tahu, sampai habis-habisan," ujar dia.
Singkat ceritanya, satu keluarga itu memutuskan pindah ke Solo karena rumahnya disita bank.
"Ini sudah kosong lama, sudah setahun. Kayaknya tahun-tahun kemarin ya ke Solo ya," ujar dia.