Muhadjir: Wisuda Tarik Uang yang Tinggi, Enggak akan Protes Walau Mahal
Dirinya menyarankan kepada pimpinan PTS untuk tidak menaikkan biaya pendidikan.
Menurut Muhadjir, orangtua mahasiswa tidak akan keberatan untuk membayar.
Muhadjir: Wisuda Tarik Uang yang Tinggi, Enggak akan Protes Walau Mahal
- DPR Terbuka Wacana UN Kembali Diterapkan: Ada Kesan Tidak Ada Ujian Itu Enggak Semangat
- DPR Nilai Ada 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan di Era Mendikbud Nadiem Makarim
- Muhadjir Nilai Tak Ada Urgensi Ubah Permendikbud Terkait UKT: Pimpinan PTN Harus Jadi Pencari Biaya
- VIDEO: Puan Soroti Biaya UKT Tinggi, PDIP Suarakan 'Lawan' Pemerintah
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyarankan para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk mencari keuntungan. Hal ini dengan cara menerapkan tarif tinggi dalam seremonial wisuda atau perpisahan.
Menurut Muhadjir, orangtua mahasiswa tidak akan keberatan untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda anaknya tersebut.
Hal itu disampaikan dia dalam RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Gedung DPR RI, Jakarta.
merdeka.com
"Wisuda itu tarik yang tinggi, karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena, waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapapun dikasih," kata Muhadjir, Selasa (2/7).
"Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan," sambungnya.
Selain itu, dirinya menyarankan kepada pimpinan PTS untuk tidak menaikkan biaya pendidikan saat situasi ekonomi sedang tidak kondusif.
Kemudian, dirinya pun turut menyinggung kebijakan kenaikkan UKT beberapa waktu lalu yang sempat menuai banyak protes dari berbagai pihak.
"Ketika orang sedang gajinya sudah telat anunya naik pasti lah protes itu. Jadi, menurut saya juga momentum kurang pas makanya saya sempat kritik itu," pungkasnya.