DPR: Kemendikbud Harus Ambil Peran Lebih Pro Aktif Usut Kasus TPPO Mahasiswa 'Magang' di Jerman
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kemendikbudristek menyelesaikan kasus TPPO Mahasiswa magang ke Jerman.
Huda mengatakan, Ferienjob bukanlah bagian dari program magang MBKM di bawah naungan Kemendikbud.
DPR: Kemendikbud Harus Ambil Peran Lebih Pro Aktif Usut Kasus TPPO Mahasiswa 'Magang' di Jerman
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, pihaknya tetap meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tetap menyelesaikan kasus ferienjob Jerman yang telah melibatkan 33 universitas.
Sebab, Huda mengatakan, Ferienjob bukanlah bagian dari program magang MBKM di bawah naungan Kemendikbud.
"Tapi memang kami ingin Kemendikbud tidak lepas tangan karena kalau kita lihat dari sejak awal kronologinya sebenarnya kedutaan di Berlin kedutaan KBRI kita di Berlin sudah berkirim surat sejak bulan Mei yang menyatakan bahwa akan ada potensi masalah terkait dengan program ini baru direspon oleh Kemebdikbud bulan Oktober," kata Huda, saat diwawancarai di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4).
Lebih lanjut, Huda mengungkapkan Kemendikbud menyerahkan kasus ferienjob Jerman kepada pihak kepolisian. Namun, dia menegaskan sikap yang berbeda.
Huda meminta agar Kemendikbud turun tangan menuntaskan persoalan ferienjob di Jerman agar tak terulang kembali.
"Saya ingin semestinya Kemendikbud mengambil peran yang lebih pro aktif memastikan itu tidak boleh terjadi lagi dan kalau toh memang ada korban kebetulan korban adalah civitas akademik ada profesor saya kira sementinya Kemendikbud terlibat untuk mengclearkan ini dan tidak terulang lagi ke depan karena sudah melibatkan 33 kampus," imbuh dia.
Bareskrim Polri telah menetapkan lima orang tersangka dengan inisial ER alias AW (39) dari PT SHB, lalu A alias AE (37) dari CVgen yang keduanya saat ini ada di Jerman. Lalu ada laki-laki berinisial SS (65) dan MZ (60) dan perempuan berinisial AJ (52).Mereka diduga melakukan TPPO dengan memberangkatkan 1.047 mahasiswa Indonesia menjadi korban magang di Jerman dari total 33 universitas di Indonesia.