MUI: Ahmad Zein Berstatus Anggota, Tak Punya Hak Suara Penuh Pembuatan Fatwa
Ahmad Zain an-Najah (AZA) ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia ditangkap setelah dilakukan pemeriksaan pada 28 terduga teroris yang lebih dulu diciduk.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberhentikan Ahmad Zein An-Najah dari jabatannya sebagai anggota Komisi Fatwa MUI. Ahmad Zein ditangkap Densus 88 terkait dugaan terlibat dalam jaringan terorisme.
Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat Muhammad Makmun Rasyid menegaskan, Ahmad Zein tak memiliki hak suara penuh dalam membuat fatwa. Hal ini dikarenakan status Ahmad Zein hanya sebagai anggota.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Siapa yang baru saja dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
"Selama ini, di dalam seluruh proses pembentukan atau mengeluarkan Fatwa, beliau berstatus sebagai anggota. Artinya tidak memiliki hak suara penuh," kata Makmun kepada wartawan, Rabu (17/11).
Dalam proses pembuatan Fatwa, kata dia, Ahmad Zein hanya bertugas memberikan sudut pandang atau gagasan saja.
"Yang bersangkutan hanya memberikan perspektifnya, tetapi tidak mempengaruhi kebjiakan yang dikeluarkan Komisi Fatwa MUI itu sendiri," jelasnya.
Ahmad Zein an-Najah (AZA) ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia ditangkap setelah dilakukan pemeriksaan pada 28 terduga teroris yang lebih dulu diciduk.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, memastikan sebelum melakukan penangkapan, pihaknya sudah melakukan proses pemeriksaan yang panjang.
"Ada 28 BAP pemeriksaan tersangka, keterangan ahli, dan dokumen-dokumen yang menjurus kepada para tersangka yaitu FAO, kedua tersangka AZA, dan ketiga tersangka AA," tutur Rusdi.
Baca juga:
Menag Yaqut Dukung Anggota MUI Dihukum Jika Terbukti Terlibat Terorisme
Anak Ba'asyir Benarkan Ahmad Zain An-Najah Pernah Mondok di Ngruki
PKB Minta MUI Gandeng BIN-BNPT untuk Periksa Internal agar Bebas dari Radikalisme
MUI akan Profiling Internal Imbas Penangkapan Anggota terkait Dugaan Terorisme
Alat Bukti Cukup, Polri Tak Geledah MUI Pusat terkait Penangkapan Terduga Teroris