MUI Minta Densus Tidak Asal Tangkap, Proses Hukum Jangan Berlarut-larut
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mendukung langkah Densus 88 dalam memberantas teroris di Indonesia. Namun dia meminta hal tersebut jangan dilakukan secara serampangan.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mendukung langkah Densus 88 dalam memberantas teroris di Indonesia. Namun dia meminta hal tersebut jangan dilakukan secara serampangan.
"Saya setuju Densus 88 bekerja dan menangkap para teroris tapi jangan main tangkap-tangkap saja. Harus kuat dasar dan faktanya," kritik Anwar melalui keterangan tertulis diterima, Rabu (24/11/2021).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Anwar juga meminta proses hukum mereka yang ditangkap tidak berlarut-larut dan dapat diputus secara jelas secepatnya. "Kalau mereka salah ya silakan dipenjara, tapi kalau mereka tidak salah ya kita jangan menzaliminya. Mereka adalah juga anak-anak bangsa seperti kita," jelas Anwar.
Selain terorisme, Anwar mengingatkan bahwa problem negara yang lebih nyata adalah korupsi kolusi nepotisme (KKN) yang menggurita dan sudah sangat-sangat meresahkan.
Anwar mendorong penegak hukum bisa terus membidik sasaran kelas kakap dan para gembong tamak yang mengancam eksistensi bangsa.
"Jangan yang kecil-kecil saja, tapi harus bisa membongkar dan menangkap tokoh-tokoh dan gembong-gembong orang yang sudah sangat merugikan negara dan rakyatnya dengan kerakusan dan ketamakannya," harap Anwar.
Anwar yakin dengan hadirnya negara yang bersih maka Indonesia dapat maju sebab hukum dapat ditegakkan dengan baik dan adil.
"Kita tegakkan dengan sebaik-baiknya sehingga rakyatnya bisa hidup dengan aman tenteram damai sejahtera dan bahagia," pungkas Anwar.
Reporter: M Radityo/Liputan6.com.
Baca juga:
Tak Setuju Pembubaran, Politikus PKB Dorong MUI Berbenah
Wapres Ma'ruf Tegaskan MUI Rekan Pemerintah dalam Penanggulangan Terorisme
Wapres Ma'ruf Tolak MUI Dibubarkan: Sangat Tidak Rasional
PKB: Anies Kalau Mau Bikin Tim Siber Tidak Usah Libatkan Ulama
Ketua MUI DKI Menjawab soal Dana Hibah Rp10 M untuk Bentuk Buzzer Bela Gubernur Anies
Ketum MUI Tegaskan Aksi Terorisme Haram