MUI Pastikan Vaksin Sinovac Halal, Tak Ada Kandungan Babi
Prinsipnya, selama media itu dipisahkan dari produk akhirnya dan selama ada proses pensucian, maka diperbolehkan. Misalnya ada serum darah atau tripsin yang berasal dari bahan najis," ujarnya.
Direktur Eksekutif LPPOM MUI Muti Arintawati menegaskan bahwa MUI tidak akan memberikan sertifikasi halal untuk vaksin yang mengandung babi, meskipun dalam proses pembuatan vaksin tersebut sudah dinetralisasi atau dibersihkan.
Untungnya, kata Muti, vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan di Indonesia sejauh ini tidak mengandung babi. Muti mengatakan, proses sertifikasi halal yang akan diberikan MUI ke Vaksin Covid-19 memang masih dalam proses, tapi MUI belum menemukan kandungan babi sama sekali.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Sertifikasi halal masih dalam proses, tapi sejauh ini kami belum menemukan adanya kandungan babi. Mudah-mudahan hasilnya akan baik. Memang dalam proses memisahkan inang, butuh enzim tripsin. Untungnya tripsin yang digunakan bukan berasal dari babi," kata Muti dalam Diskusi Kehalalan dan Keamanan Vaksin Covid-19, Selasa (5/1).
Muti mengatakan, MUI pernah menemukan vaksin yang mengandung babi dan MUI pun tidak mengeluarkan sertifikasi halal kepada vaksin tersebut. Namun, Muti tidak menjelaskan secara rinci, vaksin apa yang ia maksud.
"Yang tidak diperbolehkan jika ada penggunaan babi. Apapun prosesnya kalau mengandung babi, tidak bisa jadi produk yang disertifikasi. Ada kasus vaksin sebelumnya yang tidak bisa disertifikasi itu karena tripsinnya dari babi dan alhamdulillah vaksin Sinovac bukan dari babi," kata Muti.
Sehingga, kata Muti, MUI masih memperbolehkan penggunaan bahan yang tergolong najis seperti darah ataupun enzim tripsin yang berasal dari bahan najis. Namun tentunya bahan-bahan tersebut wajib disucikan dengan proses netralisasi atau purifikasi. Selain itu, dalam proses akhir pembuatan vaksin itu, bahan-bahan najis tersebut harus dipisahkan. Tidak boleh terbawa dalam produk akhir vaksin.
"MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang produk microbial. Prinsipnya, selama media itu dipisahkan dari produk akhirnya dan selama ada proses pensucian, maka diperbolehkan. Misalnya ada serum darah atau tripsin yang berasal dari bahan najis," ujarnya.
Dia pun kemudian membenarkan bahwa dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 ini memang menggunakan sel vero yang berasal dari ginjal monyet Afrika. Namun, kata Muti, sel vero tersebut tidak akan ikut atau terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin. Sel vero itu hanya digunakan sebagai tempat perkembangbiakan virus.
"Memang dari ginjal monyet, tapi bukan berarti dalam membuat vaksin ini, lalu monyet/ kera ditangkap kemudian diambil selnya. Sekitar tahun 1962, ada peneliti yang berhasil menemukan bahwa sel dari ginjal monyet Afrika ini sangat cocok digunakan sebagai inang atau tempat perkembangbiakan virus. Sel vero inilah yang dari tahun 1962 diisolasi dan dikembangbiakan di luar," kata Muti bercerita.
"Jadi tidak diambil langsung dari monyet, tapi sudah dikembangbiakan di luar dan sudah distandardisasi WHO. kalau perusahaan mau kembangin vaksin dengan sel vero maka harus beli dari WHO," lanjutnya.
Sehingga, Muti menegaskan bahwa seluruh bahan yang digunakan dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 ini sudah melewati tahap pembersihan atau pensucian.
"Meskipun ada sel vero, tapi sudah dibersihkan. Tripsin dan serum darahnya juga dibersihkan dan dinetralisasi. Jadi, sel vero akan terbuang dan tidak ada lagi di produk akhir. Produk akhirnya adalah virus murni," tegasnya.
Baca juga:
MUI Tunggu Izin Edar Vaksin Covid-19 dari BPOM Sebelum Buat Sertifikasi Halal
Presiden Jokowi Terima Suntikan Vaksin Covid-19 pada 13 Januari
Tiba di Balikpapan, 25.520 Vaksin Covid-19 Disimpan di Gudang Dinkes Kaltim
JK: Sebelum Vaksin Siap, PMI akan Terus Lakukan Upaya Pencegahan Covid-19
Menko Airlangga Sebut Vaksinasi Dorong Capai Target Pertumbuhan 5 Persen di 2021