Munaslub Kadin Dinilai Jadi Gerakan Menghancurkan Semangat Inklusivitas dan Kolaborasi
Langkah awal yang diambil Arsjad adalah menyatukan kembali Kadin, yang sebelumnya terpecah oleh dualisme selama lebih dari satu dekade.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang LHK Silverius Oscar Unggul mengatakan, sejak Arsjad Rasjid mengambil alih tampuk kepemimpinan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, organisasi ini telah mengalami transformasi mendalam.
"Di bawah kepemimpinannya, semangat kolaborasi dan inklusivitas tidak hanya menjadi jargon semata, tetapi juga telah diimplementasikan dalam berbagai kebijakan dan langkah nyata, membawa perubahan signifikan yang dirasakan oleh seluruh elemen organisasi," kata Oscar dalam keterangan yang diterima, Minggu (15/9).
- Begini Sikap Kadin Daerah saat Muncul Dualisme Kepengurusan di Pusat
- Dewan Pengurus Kadin Jatuhkan Sanksi ke Pihak yang Terlibat Munaslub Versi Anindya Bakrie
- Dualisme Kadin Memanas, Kubu Anindya Bakrie Larang Konferensi Pers Arsjad Rasjid di Menara Kadin
- Dualisme di Tubuh Kadin Hingga Angkat Anindya Bakrie Jadi Ketua Umum Hasil Munaslub
Menurutnya, langkah awal yang diambil Arsjad adalah menyatukan kembali Kadin, yang sebelumnya terpecah oleh dualisme selama lebih dari satu dekade.
"Upaya monumental ini tidak hanya menguatkan struktur internal organisasi, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan, memungkinkan Kadin menjadi lebih solid dan bersatu dalam menjalankan misinya," ujarnya.
Oscar menjelaskan, Arsjad juga mendorong terciptanya kepemimpinan yang lebih inklusif di tubuh Kadin.
Susunan kepengurusan yang beragam, mulai dari Wakil Ketua Umum yang berasal dari berbagai latar belakang partai politik dan keahlian, hingga representasi yang lebih luas dari sektor UMKM, menjadi bukti nyata dari upaya ini. Saat ini, lebih dari 85 persen anggota Kadin adalah pengusaha UMKM, dengan mayoritas berasal dari usaha mikro, kecil, dan ultra mikro.
"Inisiatif ini tidak hanya memperkuat inklusivitas, tetapi juga membuka ruang yang lebih luas bagi pengusaha kecil untuk berpartisipasi dan berkembang," katanya.
Dia menjelaskan di bawah kepemimpinan Arsjad, Kadin Indonesia telah berhasil mengangkat semangat inklusivitas dan kolaborasi ke tingkat yang lebih tinggi, menciptakan ekosistem yang memungkinkan berbagai kalangan untuk bersinergi, bertumbuh, dan maju bersama pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Namun, tidak semua pihak merasa nyaman dengan perubahan ini.
"Ada segelintir orang yang masih ingin mempertahankan Kadin sebagai organisasi yang eksklusif, tidak senang dengan semangat keterbukaan yang kini dibangun. Mereka berusaha merongrong kepemimpinan Arsjad, mencari-cari alasan untuk menjatuhkannya, meskipun harus mengabaikan aturan dan nilai-nilai organisasi yang ada," ujarnya.
"Optimisme dan semangat kolaborasi yang telah dirintis tidak boleh pudar. Perjalanan menuju inklusivitas dan kebersamaan ini adalah langkah yang harus terus diperjuangkan, demi KADIN yang lebih kuat dan lebih baik, untuk semua anggotanya, tanpa terkecuali," tambah Oscar.