Muncul Klaster Ponpes di Gunungkidul, 17 Santri Positif Covid-19
Dewi mengungkapkan dari hasil tes swab diketahui santri itu positif Covid-19.
Klaster baru penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Klaster baru ini adalah klaster dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Dari klaster pondok pesantren ini sebanyak 17 orang santri dinyatakan positif Covid-19. Saat ini ke 17 santri ini sedang menjalani isolasi mandiri.
-
Apa saja yang terjadi di Gunungkidul terkait kekeringan? Memasuki Bulan Agustus, beberapa daerah di Indonesia mulai dilanda kekeringan. Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikenal dengan daerah rawan kekeringan. Pemkab Gunungkidul menetapkan status siaga darurat kekeringan. Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan di Gunungkidul? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak. Adapun penyebarannya berada di 350 dusun, dengan jumlah jiwa sebanyak 107.853 jiwa.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Kapan status siaga darurat kekeringan di Gunungkidul berlaku? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Kebijakan ini berlaku hingga 30 September 2023,” Sumadi mengatakan penetapan status tersebut sangat situasional karena bisa diperpanjang melihat kondisi terkini di lapangan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan temuan penularan Covid-19 di pondok pesantren ini berawal dari keluhan seorang santri. Santri itu, kata Dewi, datang ke Puskesmas Ponjong 2 karena mengeluh kehilangan indera penciuman dan perasa.
"Klaster pondok pesantren di Karangmojo berawal saat tanggal 30 September ada informasi dari Puskesmas Ponjong 2 ke Puskesmas Karangmojo 1. Saat itu ada santri yang berobat dengan keluhan anosmia," kata Dewi saat dihubungi wartawan, Jumat (15/10).
Dewi mengungkapkan dari hasil tes swab diketahui santri itu positif Covid-19. Setelahnya dari pihak Dinkes Kabupaten Gunungkidul melakukan tracing pada kontak erat santri tersebut.
"Dilakukan tracing (pada kontak erat) dan akhirnya ditemukan 17 orang (positif Covid-19) di ponpes tersebut. Semua ditracing dengan tes swab PCR," ucap Dewi.
"Saat ini santri yang positif diisolasi dan ditempatkan tersendiri. Semua santri dalam keadaan baik. Untuk tracing masih terus berlangsung," sambung Dewi.
Dewi menambahkan untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar di ponpes tersebut dihentikan sementara.
Baca juga:
Cara Unik Suku Baduy Cegah Krisis Pangan, Pakai Metode Pertanian Tumpang Sari
Inggris Permudah Aturan Bagi Wisatawan Asing, Tidak Perlu Tes Covid-19
BNPB Bagikan 1.000 Masker ke Pelaku UMKM dan PKL di Mataram
INFOGRAFIS: Karantina 5 Hari untuk Semua Jenis Perjalanan
Wagub DKI Pastikan Pelayanan Kesehatan di Jakarta Mampu Hadapi Gelombang Tiga Covid