Murid Pendidikan Vokasi Jenjang SMK Perlu Dibekali Keahlian Alternatif
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan program SMK Pusat Keunggulan merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Menjadi negara dengan kepadatan penduduk cukup tinggi, Indonesia sepatutnya tidak perlu khawatir dengan kuantitas sumber daya manusia. Namun itu bisa menjadi beban jika mutu dan kualitasnya tidak optimal.
Pendidikan vokasi menjadi satu di antara upaya-upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun bergerak dengan meluncurkan program merdeka belajar. Dalam program itu, ada episode Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Apa yang dibahas dalam pidato lucu tentang pendidikan? Pada kesempatan ini, saya bermaksud menyampaikan tema terkait, terutama mengenai minat membaca buku.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Bagaimana BRI Peduli ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? BRI terus berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salahnya melalui dukungan berbagai bantuan maupun program-program untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan program SMK Pusat Keunggulan merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
"SMK Pusat Keunggulan merupakan terobosan komprehensif yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan kebutuhan dunia kerja," kata Nadiem.
Pembenahan secara besar-besaran dan sistematis perlu dilakukan bagi pendidikan Indonesia agar memiliki daya saing mumpuni di tingkat global. Transformasi pendidikan vokasi dalam rangka pembenahan pendidikan mulai terasa pada kurikulum. Sejumlah SMK berkolaborasi dengan dunia industri untuk beradaptasi sekaligus memperbarui kurikulum agar materi ajar bisa terintegrasi.
Contoh kolaborasi sekolah dengan dunia industri dilakukan oleh SMK Negeri 1 Jakarta. Kepala Sekolah Rahmedi, mengatakan sebelum program merdeka belajar dimulai sebenarnya sudah ada nota kesepakatan dengan beberapa dunia industri.
Nota kesepakatan itu berisi akses para siswa untuk Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan yang sudah menjalin kesepakatan dengan sekolah. Hanya saja, Rahmedi mengatakan, tidak banyak perusahaan menyatakan kesiapannya menyerap para alumni sebagai tenaga kerja.
"Itu cukup banyak, sudah jalin kerjasama dengan industri namun dengan jaminan mengikat setelah mereka tamat mereka akan direkrut hampir tidak ada," ujar Rahmedi kepada merdeka.com, Rabu (31/3).
Faktor penyebab perusahaan masih enggan menjamin akan menyerap para alumni sebagai tenaga kerja di antaranya kedisiplinan para alumni. Menurut Rahmedi, beberapa perusahaan mengeluhkan tentang kedisiplinan para murid saat melakukan PKL.
Berdasarkan pernyataan sejumlah perusahaan kepada Rahmedi, para murid dinilai minim motivasi dan disiplin waktu. Murid Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi, bahkan menjadi pilihan nomor tiga bagi perusahaan untuk merekrut karyawan baru.
Realita ini cukup disayangkan oleh Rahmedi. Sebab, persentase murid SMK yang memilih untuk langsung bekerja setelah lulus sekolah sebesar 85 persen. Kemudian, 10 persen murid melanjutkan ke perguruan tinggi, dan sisanya memutuskan untuk berwirausaha.
"Secara persentase minat terbesar itu adalah mengisi lapangan pekerjaan sehingga setelah tamat SMK mereka bisa ke lapangan pekerjaan sekitar 85 persen dan lebih kurang 10 - 15 persen mereka itu ke perguruan tinggi dan sisanya itu mereka berwirausaha," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, tiga bidang lapangan kerja paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu; pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan besar dan eceran reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, dan industri pengolahan. Dari ketiganya, alumni SMK merupakan golongan pendidikan kedua dengan jumlah serapan tenaga kerja tertinggi setelah perguruan tinggi.
Pada bidang perdagangan besar dan eceran reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, jumlah tenaga kerja alumni SMK sebanyak 3.921.853 orang. Bidang industri pengolahan sebanyak 3.221.730 orang, dan bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 1.614.066 orang.
Tantangan bagi para alumni SMK semakin besar tatkala di pendidikan vokasi akan ada jurusan favorit namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Terlebih lagi di masa pandemi banyak perusahaan melakukan efisiensi karyawan. Selain itu, infiltrasi teknologi di setiap bidang industri turut mempengaruhi penyerapan tenaga kerja.
M. Nuch Fansuri, Kepala Divisi Pelatihan dan Peningkatan Produk Teknikal PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan adaptasi industri otomotif terhadap teknologi sejatinya sudah dilakukan perusahaan. Namun pandemi Covid menjadi katalis teknologi pada produk otomotif.
"Memang akan selalu ada perbedaan kebutuhan karena company sendiri sangat dinamis makin ke sini yang makin berkembang di electric digital mechanical, tapi trennya masih stabil atau cenderung turun," kata Fansuri.
PT ADM, dikatakan Fansuri, telah berkolaborasi dengan 360 SMK. Dalam kolaborasi itu, perusahaan berkomunikasi dengan sekolah mengenai kebutuhan perusahaan setiap kali adanya perkembangan. Tenaga kerja yang direkrut pun diutamakan bagi alumni SMK binaan PT ADM.
"Komitmennya menerima tentu saja yang kita ambil prioritasnya diambil dari SMK binaan kami.
Berkolaborasi dengan Perusahaan
Senada dengan Fansuri, Service Technical and Warranty manager PT Honda Prospect Motor, Muhamad Zuhdi mengatakan dari kolaborasi perusahaan dengan beberapa SMK, perusahaan memprioritaskan tenaga kerja dari SMK yang telah berkolaborasi. Saat ini sekitar 70 hingga 80 persen perusahaan menyerap alumni SMK mitra sebagai tenaga kerja.
"Hingga saat ini, sekitar 70-80 persen lulusan SMK yang berkolaborasi dengan Honda telah terserap (sebagai tenaga kerja) di jaringan dealer Honda," ujar Zuhdi.
Meski persentase penyerapan tenaga kerja Honda besar, perusahaan agen tunggal pemegang merek Honda ini baru berkolaborasi dengan 46 SMK bidang teknik di seluruh Indonesia.
"Saat ini Honda telah berkolaborasi dengan 46 Sekolah Kejuruan bidang Teknik yang ada di Indonesia sejak tahun 2000," ucapnya.
Agar para alumni SMK tidak miskin kualitas kendati memiliki cukup keahlian di bidangnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat satu mata pelajaran dinamakan Produktif Kreatif dan Kewirausahaan. Program ini membekali para murid SMK untuk berwirausaha. Sebab, meskipun persentase alumni SMK mendominasi tenaga kerja di industri, bekal alternatif menjadi hal mutlak di era serba dinamis.
Kendati belum ada data valid, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bakrun, memprediksi akan terjadi perubahan tren jurusan yang diminati murid SMK. Untuk itu, pihaknya saat ini tengah menjalankan program murid dengan daya berwirausaha.
"Pendaftaran kemarin belum begitu kelihatan dengan tahun sebelumnya tapi prediksi saya pasti jurusan IT yang akan naik, padahal kita usaha semua jurusan dibekali dengan IT," kata Bakrun.
Upaya berwirausaha bagi para murid SMK akan dituangkan dalam mata pelajaran Produktif Kreatif dan Kewirausahaan. Mata pelajaran ini diajarkan kepada murid setiap minggu dengan durasi 5 jam. Bakrun berharap para alumni bisa berwirausaha jika ketersediaan lapangan pekerjaan di bidang tertentu belum seimbang dengan jumlah para pencari kerja.
"Saat ini ada mata pelajaran produktif dan kewirausahaan 5 jam per minggu dan itu besar sekali untuk diberikan kepada anak-anak yang berlatih berwirausaha kita kembangkan mata pelajaran itu 2-3 tahun ini sekolah pencetak wirausaha. Kita kembangkan juga pesertanya tahun ke tahun target kami 100.000 sekolah," ucapnya.
Bakrun mengatakan, materi dalam mata pelajaran tersebut bersifat dinamis, menyesuaikan tren pasar dan potensi industri seperti materi tentang teknologi digital dan produk kreatif kewirausahaan.
"Ke depannya bisa fokus lagi mata pelajarannya logika dan teknologi digital ada project product kreatif kewirausahaan," ungkapnya.
(mdk/eko)