Murid TK Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Baru Ditemukan Saat Pengunjung Menyenggol Jasad Korban
Peristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Murid TK Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Baru Ditemukan Saat Pengunjung Menyenggol Jasad Korban
Seorang murid TK berinisial AB (6), ditemukan tenggelam di kolam renang. Diduga korban lepas dari pengawasan orang tua dan gurunya.
- Pesan Terakhir pada Kasus Penemuan Kerangka di Bandung: Aku Bawa Sampai Mati Semua Janji Manismu
- Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?
- Serunya Berwisata ke Waduk Sempor, Salah Satu Spot Eksotis di Kebumen
- Remaja Terlibat Perampokan dan Perkosaan di Musi Rawas Serahkan Diri, Ini Perannya saat Beraksi
Peristiwa itu terjadi saat rombongan salah satu TK berwisata ke kolam renang di Kecamatan Muara Kelingi, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Sabtu (1/6). Semua anak didampingi orang tua dan guru.
Setiba di sana, puluhan anak masuk ke dalam kolam dengan kedalaman yang bervariasi. Diduga lepas pengawasan, korban masuk ke kolam dengan kedalaman 120 sentimeter.
Lantaran tidak bisa berenang, korban tenggelam. Cukup lama korban berada di dasar kolam dan baru diketahui setelah kaki pengunjung tersenggol ke tubuhnya.
Hal itu membuat saksi berteriak sehingga membuat pengunjung lain heboh. Ibu korban tak menyangka korban tenggelam adalah anaknya.
Setelah diangkat, korban dievakuasi ke puskesmas setempat. Naas, korban lebih dulu meninggal dunia sebelum perawatan.
"Korban meninggal karena tenggelam di tempat wisata, dia mandi bersama guru dan orang tua yang diduga lepas pengawasan," ungkap Kapolsek Muara Kelingi Iptu Kosim, Minggu (2/6).
Selanjutnya keluarga membawa jenazah ke rumah duka untuk dimakamkan. Keluarga dan pemilik kolam telah berdamai dan sepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
Meski demikian, penyidik akan memanggil pengelola untuk dimintai keterangan. Sebab saat kejadian penjaga kolam tidak berada di tempat karena sedang mengambil ban untuk disewakan.
"Pemeriksaan perlu kami lakukan untuk pendalaman," pungkas Kosim.