Nadiem: Lebih Menyeramkan, Dampak Permanen Jika PJJ Dilaksanakan Terus Menerus
Dia pun selalu mengingatkan kepada kepala daerah dan Pemda untuk segera melakukan PTM. Sebab dampaknya kepada anak-anak akan membahayakan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim membeberkan alasan murid-murid harus segera melakukan pembelajaran tatap muka terbatas(PTM). Salah satu kekhawatirnya yaitu jika pelaksanaan pembelajaran jarak jauh(PJJ) dilaksanakan terus menerus dampaknya akan permanen dan memperburuk khususnya para tingkat PAUD dan SD.
"Lebih menyeramkan lagi buat saya adalah dampak permanen kalau PJJ dilaksanakan," katanya dalam diskusi virtual, Selasa(28/9).
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
Dia pun selalu mengingatkan kepada kepala daerah dan Pemda untuk segera melakukan PTM. Sebab dampaknya kepada anak-anak akan membahayakan.
"Ini saya wanti-wanti setiap kepala daerah, setiap pemda, terus saya wanti-wanti. Apalagi yang PAUD dan SD murid-muridnya tidak bisa divaksin. Mereka lebih penting untuk melakukan PTM, PAUD dan SD itu dampaknya lebih permanen, lebih parah lagi, dan kebutuhan mereka untuk PTM jauh lebih tinggi," bebernya.
Nadiem juga meminta agar masyarakat mengerti terkait dengan pelaksanaan pembelajaraan tatap muka. Dia menjelaskan dalam PTM sudah dilakukan beberapa aturan sesuai dengan SKB 4 Menteri yang sudah dikeluarkan.
"Ini mangkannya sangat membahayakan kalau ada wacana-wacana tunggu vaksin dulu sebelum masuk PTM, bagaimana yang mayoritas murid kita yang di bawah 12 tahun tidak bisa divaksin, dan merekalah yang harus paling punya resiko besar untuk pelaksanaan PJJ. Jadi ini harus dimengerti," ungkapnya.
Baca juga:
Menko Luhut: Kita Lebih Takut Generasi akan Datang Menjadi Bodoh
Orangtua Tak Perlu Panik, Ini Panduan saat Anak Mulai PTM
Pemkot Bogor Gelar PTM Pekan Depan, Tiga Sekolah Gelar Simulasi
Satgas Covid-19 Dorong Kampus di Wilayah PPKM 1-3 Mulai Kuliah Tatap Muka Terbatas
Mendikbud Ristek Nadiem: Tutup Sekolah Saya Disalahkan, Buka Juga Disalahkan