Napi simpan narkoba di masjid Lapas terlibat bobol duit BRI Rp 123 M
Napi simpan narkoba di masjid Lapas terlibat bobol duit BRI Rp 123 M. Ishak Suhadi menyimpan narkoba di dalam Alquran masjid Lapas, ternyata terlibat kasus pembobolan BRI Cabang Pembantu Veteran Palembang senilai Rp 123 miliar tahun 2012. Dia merupakan mantan pejabat di bank yang dibobolnya.
Ishak Suhadi, salah seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merah Mata Palembang yang kedapatan menyimpan narkoba di dalam Alquran masjid Lapas, ternyata terlibat kasus pembobolan BRI Cabang Pembantu Veteran Palembang senilai Rp 123 miliar tahun 2012.
Informasi dihimpun, Ishak Suhadi merupakan mantan pejabat di bank yang dibobolnya. Dia divonis 10 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Palembang dan akhirnya diperberat menjadi 15 tahun oleh Mahkamah Agung.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi di pabrik Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
Setelah status hukumnya inkracht, Ishak menjalani hukuman penjara di Lapas Merah Mata Palembang. Karena dinilai berkelakuan baik, Ishak ditugaskan mengurus masjid di dalam lapas.
Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumsel Sudirman D Hury membenarkan salah satu napi yang menyimpan narkoba di Masjid adalah napi Tipikor. Namun, dia tidak mengetahui persis kasus lengkapnya.
"Lima napi yang diamankan satu kasus Tipikor, empat lain narkoba," ungkap Sudirman, Kamis (8/6).
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan, kelima napi tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel. Dari interogasi awal, semuanya berpotensi terlibat.
"Semuanya kemungkinan besar terlibat, sekarang masih diperiksa," ujarnya.
Hanya saja, polisi belum menjelaskan asal dan cara memasukkan narkoba ke dalam lapas. "Belum bisa kita ungkap (rilis). Barang bukti sudah kita amankan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan petugas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) RI menggeledah Lapas Merah Mata Palembang selama enam jam, Selasa (6/6) malam. Beberapa titik yang disinyalir menjadi tempat penyimpanan narkoba disisir. Petugas dikagetkan begitu menemukan dua paket sabu dan ineks yang diselipkan di barisan Alquran dan buku-buku perpustakaan masjid Lapas. Selain itu, petugas juga mendapati ganja dari ember yang terletak di lorong-lorong antar blok.
Dari temuan itu, petugas mengamankan lima napi, dua diantaranya napi yang bertugas mengurus masjid. Mereka adalah Andrean Saputra, M Harun, Ishak Suhadi, Rahmat Sakban, dan Fadol. Atas temuan itu, pelaku dan barang bukti diserahkan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(mdk/noe)