Napu, wilayah terpencil namun terpenting dalam perburuan Santoso
Aparat TNI Polri bersiaga di kawasan ini.
Tim Satgas Operasi Tinombala berjuang keras memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Mereka menyusuri beberapa wilayah di Poso, Sulawesi Tengah yang menjadi persembunyian kelompok bersenjata itu.
Salah satu yang ditelusuri adalah wilayah Lembah Napu. Napu merupakan daerah terpencil yang meliputi Kecamatan Lore Utara, Lore Timur, Lore Piore, dan Lore Tengah. Walau terpencil, akan tetapi wilayah ini bagian terpenting dalam perburuan itu. Aparat TNI Polri bersiaga di kawasan ini.
Penduduk Napu memiliki kehidupan yang tenang meski keterbatasan fasilitas bagi anak–anak. Berbeda dengan anak-anak perkotaan yang saban hari bermain dengan gadget, anak-anaknya di Napu begitu menikmati permainan tradisional yang masih mereka mainkan.
Dikutip dari Humas Polda Sulteng, Kamis (21/4), keceriaan anak–anak bertambah dengan kehadiran pasukan TNI–Polri di daerah tersebut. Usai berpatroli, para pasukan dengan ramah senyum menghampiri anak–anak yang bermain. Meskipun wajah prajurit terlihat letih namun tetap gembira bermain dengan anak-anak.
Anak–anak tanpa takut langsung bermain bersama. Di sela–sela permainan, anak-anak polos itu tanpa sungkan bertanya tentang seragam, peralatan dan bagaimana mempersiapkan diri agar bisa menjadi TNI-Polri.
Percakapan antara anak–anak dan TNI Polri begitu akrab. Terutama, untuk memotivasi dan mengajarkan kebangsaan, agar memiliki dan meraih cita–cita menjadi anak berguna bagi bangsa dan negara.
Kepada Bidang Humas Polda Sulteng beberapa orang tua menyambut gembira kegiatan aparat TNI Polri.
"Ternyata kehadiran pasukan–pasukan tersebut dapat menambah ceria anak –anak kami," ujar para orang tua.
Upaya bermain bersama dilakukan TNI Polri dengan anak–anak, dapat membantu melupakan bahwa daerah mereka saat ini sedang dilaksanakan Operasi Tinombala.
Bercanda dan tertawa bagi anak menunjukkan hati senang dan gembira. Dengan bergembira, wawasan anak-anak akan lebih luas, begitu juga dengan pola berpikir dan gerakannya. Hal ini sangat membantu keterampilan anak berbicara dan mengungkapkan isi hatinya kepada temannya.
Ini akan memberikan banyak manfaat terhadap kemampuan bersosialisasi dan kemampuan bahasa anak.
Baca juga:
Beratnya perjuangan anggota TNI-Polri buru teroris Santoso
Perjuangan berat Satgas Operasi Tinombala buru teroris Santoso
Terpecah, anggota merasa dimanfaatkan Santoso jaga istrinya
Kelakuan Santoso ini bikin anak buah tak lagi loyal
Seorang napi teroris jaringan Santoso ditahan di Lapas Palembang
Tak adil bagi-bagi makanan, banyak anggota Santoso kabur dari hutan
Kelompok Santoso pecah karena gagal cuci otak, logistik & istri
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
-
Apa itu Terong Raos? Terong raos merupakan olahan terong yang digoreng crispy, kemudian disiram saus pedas manis.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.