Nasib sial napi di Aceh, tewas setelah kabur dari penjara
Peristiwa berawal saat Zulfan dan rekannya izin kepada petugas lewat pintu tengah jelang salat Ashar. Ia beralasan hendak ke kantin yang berada berhimpitan dengan rumah dinas Efendi untuk membeli sesuatu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Peribahasa itu cocok untuk nasib Zulfan bin Ismail (33). Narapidana Rutan Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh ini sudah menyiapkan rencana matang untuk kabur dari hotel prodeo.
Apa dikata, ia malah tewas setelah berhasil keluar dari rutan, Minggu (26/8) petang.
-
Apa yang dimaksud dengan tetelan sapi? Tetelan mengacu pada potongan daging yang masih melekat pada tulang sapi. Potongan daging tersebut biasanya terdiri dari kombinasi daging, lemak, dan urat.
-
Kapan Tania Nadira dilantik? Pada saat pelantikannya, Tania tampil cantik dengan mengenakan kerudung. Ia menutupi rambutnya dengan kerudung, meskipun tidak mengenakan hijab sepenuhnya.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
Kepala Rutan Idi Rayek, Efendi kepada wartawan Minggu malam menyatakan, Zulfan warga Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, itu bersama empat rekannya mencoba kabur, namun gagal.
Kempat napi lainnya Jailani bin Arifin, Jhoni Syahrani, Hasanuddin dan Safrizal.
Efendi, seperti diberitakan Antara, mengungkap peristiwa berawal saat Zulfan dan rekannya izin kepada petugas lewat pintu tengah jelang salat Ashar. Ia beralasan hendak ke kantin yang berada berhimpitan dengan rumah dinas Efendi untuk membeli sesuatu.
Bukannya langsung jajan, Zulfan malah memanjat pagar tembok yang ada di belakang kantin untuk kabur. Melihat beberapa napi berusaha kabur lalu warga binaan lainnya bersorak hingga suasana di rutan sore itu berubah menjadi gaduh.
Sejumlah petugas keamanan bersama sipir berlarian ke arah mereka dan berhasil menggagalkan pelarian tiga napi yang sedang memanjat pagar tembok dengan ketinggian lima meter itu.
Kondisi yang gaduh malah membuat Zulfan berhasil lolos melompat dan menjatuhkan diri ke arah belakang pagar. Meskipun mencoba kabur, namun petugas tak putus asa mengejar Zulfan.
"Setelah meloncat lalu Zulfan terjatuh. Tapi langsung bangun dan berusaha kabur," kata Efendi.
Usai jatuh, Zulfan lantas melarikan diri ke arah semak-semak di bagian rutan. Namun 15 meter berlari Zulfan terjatuh dalam kondisi pingsan. Kemudian diangkat oleh petugas dan dibawa ke dalam rutan, kata Efendi.
Tak lama kemudian, Efendi memutuskan untuk membawa Zulfan ke RSU Graha Bunda Idi. "Saat di dalam rutan masih bernapas. Tapi sampai di rumah sakit sudah meninggal dunia," jelas Efendi.
Petugas medis di RSU Graha Bunda Idi mengaku, pasien meninggal dunia akibat luka robek di belakang lutut, bahkan urat lutut putus. "Banyak darah yang keluar akibat luka dibelakang lutut," ujar dr Icut Fanny, tenaga medis di RSU Graha Bunda Idi.
Baca juga:
Narapidana Lapas Jember ditemukan meninggal dunia, di tubuh ada luka lebam
Tersangka teroris asal Probolinggo meninggal dunia
Buntut tahanan tewas, 3 Anggota Polres Subang diperiksa Propam Polda Jabar
Tahanan eks PNS tewas di tahanan, 13 orang jadi tersangka penganiayaan
Diduga bunuh diri, tahanan tewas di Rutan Tanjung Gusta
Napiter otak percobaan pembunuhan eks Gubernur Sulsel meninggal di Lapas