Nawawi Pomolango Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di KPK: Perjuangan untuk Berantas Korupsi Harus Tetap Berkobar
Nawawi menegaskan pemberantasan korupsi harus tetap ditegakkan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, di halaman gedung KPK Merah Putih, Sabtu (17/8). Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango menjadi inspektur upacara.
Pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Johanis Tanak, serta jajaran pejabat struktural, dan insan KPK juga hadir dengan mengenakan berbagai pakaian adat.
- Pidato Terakhir Nawawi: Tantangan Kami Begitu Kompleks, Datang dari Dalam Maupun Luar
- Nawawi Pomolango Yakin Pimpinan KPK Baru Bisa Selesaikan Kasus Harun Masiku dan Tetap Lanjutkan OTT
- VIDEO: Nawawi Telak Sindir Jokowi Lebih Mudah Ormas Temui Presiden Daripada Pimpinan KPK
- Nawawi Pomolango Tidak Minat Jadi Pimpinan KPK, Ini Alasannya
Dalam amanatnya, Nawawi menegaskan pemberantasan korupsi harus tetap ditegakkan. Hal itu sejalan dengan masa depan dan harapan peradaban Indonesia maju bebas dari korupsi di kemerdekaan ke-79 RI.
“Mari kita berkaca pada perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang pantang menyerah dan putus asa. Perjuangan kita untuk memberantas korupsi, untuk mempertahankan integritas diri sendiri, integritas lembaga dan integritas negara ini harus tetap berkobar,” kata Nawawi dalam pidatonya, Sabtu (17/9).
“Meniatkan perbaikan diri sendiri dan orang lain ini sebagai salah satu kesempatan baik untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini, menyongsong masa depan dan harapan peradaban Indonesia maju bebas dari korupsi,” sambungnya.
Nawawi kemudian menyinggung soal transisi kepemimpinan pada tubuh KPK. Dia menyebut, transisi tersebut sebagai momentum untuk transformasi kepemimpinan pada lingkungan rasuah.
“Karena itu, mari kita isi ruang publik ini dengan kerja nyata, agar Komisi Pemberantasan Korupsi memiliki kontribusi dan dicatat dalam sejarah negeri ini berhasil membawa negara beranjak menjadi negara yang hidup, kuat, dan bersatu dengan keberagaman,” ucap Nawawi.
Selama ini dalam implementasi KPK untuk mencegah kasus rasuah diterapkan dalam tiga Sula, yakni Sula Pendidikan, Pencegahan, dan Sula Penindakan. Menurut dia, dengan tidak adanya rasuah di dalam negeri akan berpengaruh dalam berkelanjutan pembangunan negeri.
“Strategi ini harus kita perkuat untuk bisa digunakan mengisi kemerdekaan dengan gerak pembangunan yang berkelanjutan. Tanpa ada korupsi, semua gerak pembangunan akan semakin dinamis dan dapat dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia,” Nawawi menegaskan.
Nawawi mengatakan, para pendiri bangsa sudah menyiapkan modal untuk memberantas korupsi. Modal itu di antaranya integritas.
“Para pendiri bangsa sudah menyiapkan modal dari jalan integritas dan jalan kebahagiaan yang dirumuskan secara cerdas oleh para pejuang kemerdekaan bangsa kita yaitu Pancasila,” ucapnya.