Nelayan Aceh Meninggal Karena Lompat Saat Ditangkap di Myanmar Sudah Dikebumikan
Almarhum Nurdin dikebumikan pada tanggal 7 November 2018 lalu pukul 13.00 waktu setempat. Sebelum dikebumikan, Tentara Angkatan Laut Myanmar menyerahkan kepada pihak kepolisian, terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
Nelayan asal Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur yang meninggal dunia di Myanmar sudah dikebumikan atas nama Nurdin (40). Sedangkan 15 nelayan lainnya dalam keadaan sehat dan masih ditahan oleh pihak kepolisian Kawthoung.
Almarhum Nurdin dikebumikan pada tanggal 7 November 2018 lalu pukul 13.00 waktu setempat. Sebelum dikebumikan, Tentara Angkatan Laut Myanmar menyerahkan kepada pihak kepolisian, terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan Ndalem Sopingen dibangun? Ndalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh Raden Hamat Dalem Sopingi sekitar tahun 1800.
-
Apa yang dilakukan para nelayan dalam Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Alqudri mengatakan, informasi ini berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kedutaan RI Yangon, Myanmar. Jenazah nelayan yang meninggal itu dikebumikan secara Islam oleh warga Melayu yang berada di Myanmar.
Adapun penyebab meninggalnya satu nelayan, karena saat ditangkap melompat ke laut. Sedangkan korban tidak bisa berenang hingga tenggelam sebelum sempat diselamatkan.
Katanya, pemerintah juga telah memberitahukan kepada kepala desa ke 16 nelayan tersebut, bahwa sisa 15 nelayan yang masih ditahan dalam kondisi sehat. Ini dilakukan agar keluarga di Idi Rayeuk tidak perlu khawatir, karena pemerintah akan terus berupaya untuk memulangkan semuanya.
"Pemerintah Aceh melalui Kedubes RI terus berupaya proses pemulangan 15 nelayan yang masih ditahan itu. Jika membutuhkan pendampingan hukum pemerintah Aceh siap membantu," kata Alqudri, di Banda Aceh, Rabu (14/11).
Informasi yang diperoleh Alqudri, dari 15 nelayan KM Bintang Jasa yang ditangkap di Myanmar, hanya 13 orang yang ditahan di kantor polisi. Sedangkan dua orang lagi ditahan dalam sel karena masih di bawah umur.
"Saat ini mereka sedang menjalani proses pemeriksaan oleh polisi setempat," jelasnya.
Setelah proses pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Myanmar terhadap 15 orang nelayan asal Aceh Timur itu selesai, Dinas Sosial Aceh akan segera memfasilitasi pemulangan mereka ke tanah air.
"Kami ikuti prosedur dulu, sekarang mereka sedang diperiksa di sana, mudah-mudah cepat selesai dan langsung dapat dipulangkan," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 16 orang nelayan asal Aceh ditangkap oleh otoritas negara Myanmar di wilayah perbatasan, Selasa (6/11) sekira pukul delapan pagi waktu setempat. Hingga saat ini mereka sedang dalam proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian Myanmar.
Baca juga:
OJK Minta Industri Asuransi Permudah Klaim Untuk Nelayan
Pemerintah Didesak Panggil Dubes Myanmar Terkait Penangkapan 16 Nelayan Aceh
Nasib 16 Nelayan Asal Aceh Ditahan di Myanmar Belum Jelas
Nelayan Asal Aceh Ditahan di Myanmar
16 Nelayan asal Aceh ditahan di Myanmar
Mati misterius, ribuan ikan mas mengapung di sungai
2 Kapal nelayan tertangkap cari ikan di TN Komodo pakai pukat cincin