Nelayan di Deli Serdang Minta Pembuang Bangkai Babi di Sungai Ditindak
Seluruh bangkai itu telah dikubur atau dibakar warga bersama aparat kecamatan dan BPBD setempat. Prosesnya terpaksa dilakukan secara manual, karena tidak ada alat berat yang diturunkan ke sana.
Bangkai babi yang dibuang sembarangan kini menyusahkan banyak daerah di Sumut, terutama di hilir sungai. Sejumlah masalah timbul akibat munculnya bangkai-bangkai ini.
Di kawasan Pantai Labu, Deli Serdang, misalnya, puluhan ekor babi sudah ditemukan di sungai dan pantai kecamatan ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
"Di pantai Desa Bagan Serdang ditemukan 23 bangkai babi," kata Imran, Kepala Desa Bagan Serdang, Pantai Labu, Jumat (15/11).
Selain di Desa Bagan Serdang, ditemukan pula bangkai babi di pantai Desa Rugemuk dan Pantai Putra Deli Desa Denai Kuala. Selain itu, di Desa Durian didapati 15 ekor bangkai babi.
Seluruh bangkai itu telah dikubur atau dibakar warga bersama aparat kecamatan dan BPBD setempat. Prosesnya terpaksa dilakukan secara manual, karena tidak ada alat berat yang diturunkan ke sana.
Warga Swadaya Menguburkan Bangkai
"Masyarakat berswadaya menguburkannya mulai Rabu (13/11). Kamis (14/11) kemarin ada 25 ekor dikuburkan. Ada juga yang kami bakar. Sebenarnya kami membutuhkan bantuan alat berat," kata Camat Pantai Labu, Irawadi Harahap.
Dia menduga masih banyak bangkai babi tersangkut di hulu sungai yang masuk wilayah kecamatan lain. "Kami kan di muara, jadi menampung saja. Kalau sudah lolos dari situ langsung ke tempat kami," ucap Irawadi.
Bukan hanya persoalan penguburan, munculnya bangkai babi ini juga berdampak besar bagi perekonomian warga Kecamatan Pantai Labu yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Selain lingkungan dan kesehatan yang terancam, mereka juga merugi karena banyak masyarakat yang jadi takut makan ikan setelah kasus ini menyeruak.
"Kalau untuk sementara ini, yang kasihan ini nelayan. Nggak laku ikannya. Tadi sudah ada yang lapor masyarakat. Intinya masyarakat khawatir dengan bangkai babi ini. Karena masyarakat kami ini nelayan, anjloklah mereka," papar Irawadi.
Dia berharap kecamatan dan daerah lain memberi perhatian lebih pada persoalan ini. Alasannya, bangkai babi itu diduga dibuang dari hulu sungai.
"Semoga ada perhatian lebih. Karena kami ini kan muara. Jadi dari Beringin, bisa juga dari Tanjung Morawa, Namorambe. Jadi Semuanya bermuara ke kami. Karena kami yang paling dekat dengan laut," ucap Irawadi.
Harap Pembuang Bangkai Ditindak
Dia pun berharap ada sanksi tegas bagi para pembuang bangkai babi itu. "Kita minta tolong dan kasih sanksi tegas. Jika dibuang ada pidananya," tutup Irawadi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menduga kuat bangkai-bangkai babi itu terjangkit virus hog cholera yang kemudian sengaja dibuang warga di hulu sungai.
5.800 Ekor Babi Mati
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap, mengatakan, babi yang mati akibat hog cholera ditemukan di 11 kabupaten/kota di Sumut, yakni: Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Babi yang terdata mati akibat hog cholera di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor. Jika penyakit ini menyebar lebih luas, virus itu pun berpotensi menginfeksi 1,2 juta ekor babi yang ada di Sumut.
(mdk/ray)