Ngaku Bisa Loloskan Jadi Polisi, IRT di Pekanbaru Tipu Pemuda Rp150 Juta
Seorang Ibu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru, Riau, berinisial R (41), diringkus polisi. Dia disangka telah melakukan penipuan hingga Rp150 juta dengan iming-iming korban dijamin lolos menjadi anggota kepolisian.
Seorang Ibu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru, Riau, berinisial R (41), diringkus polisi. Dia disangka telah melakukan penipuan hingga Rp150 juta dengan iming-iming korban dijamin lolos menjadi anggota kepolisian.
Kapolsek Tampan AKP I Komang Aswatama mengatakan, R diduga telah menipu keluarga MRF (20). "Pelaku R kami tangkap setelah menerima laporan penipuan dari korban. Modusnya dengan cara menjanjikan masuk Polri," kata Komang, Rabu (26/1).
-
Kenapa pelaku menipu para pencari kerja dengan modus ini? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Apa modus penipuan yang dialami oleh para pencari kerja? Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
-
Bagaimana cara calon pengantin ini mencuri perhatian para pekerja? Baru memasuki pabrik yang penuh dengan para pekerja yang sedang melinting tembakau menjadi rokok, sepasang calon pengantin ini langsung mencuri perhatian para pekerja.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
Komang menjelaskan, aksi penipuan itu dilakukan pada 2020. Saat itu korban yang gagal dalam tes psikologi kemudian didatangi pelaku dan menawarkan bantuan dengan iming-iming korban dijanjikan akan diberangkatkan pendidikan Tamtama Brimob.
Pelaku juga menyebutkan bahwa korban tidak perlu mengikuti tes tahap awal. "Pelaku mengiming-imingi dan bilang bisa korban ikut pendidikan Polri tanpa ikut tes lagi. Pelaku minta sejumlah uang imbalan dengan alasan kenal panitia penerimaan, katanya nanti masuk lewat jalur sisipan," jelas Komang.
Pelaku Sebut Ada Pihak yang Menjamin
Keluarga korban yang tergiur kemudian memercayai omongan R. Uang senilai Rp150 juta itu diberikan kepada pelaku dengan bertahap.
"Pengakuan korban sudah ratusan juta ya. Hampir Rp150 juta dan dibayarkan cash sama transfer secara bertahap, tapi untuk yang bisa kita buktikan baru Rp62 juta. Itu diakui pelaku," jelasnya.
Menurut keterangan pelaku, dia juga diberi janji seseorang yang menjamin korban untuk dapat lolos. Uang yang diperoleh dari korban rencananya juga akan diberikan kepada orang itu.
"Kata pelaku ada orang lain yang janjikan. Siapa orang ini nanti kita kejar, yang jelas ini sangat mencederai institusi Polri," pungkasnya.
(mdk/yan)