Ngotot Tidak Salah, Gubernur Sultra Minta Fotonya di Karung Beras Tak Dipersoalkan
Menurut Ali Mazi, tanda foto dirinya di karung beras yang akan disalurkan kepada masyarakat itu hanya sebagai tanda bahwa bantuan beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah.
Karung beras bergambar wajah Gubernur Sultra Ali Mazi, memancing kehebohan. Ribuan karung berisi beras itu rencananya disalurkan kepada warga kurang mampu di tengah pandemi Covid-19 di Sulawesi Tenggara.
Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi angkat bicara. Dia mengklaim tidak memiliki kepentingan politik terkait keberadaan fotonya di bantuan karung beras yang akan dibagikan kepada warga guna meringankan ekonomi mereka di tengah adanya wabah virus corona jenis baru (Covid-19) di daerah itu.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Kapan Pangeran Cokrokusumo meninggalkan Bangkalan? Pada tahun 1845, rombongan Pangeran Cokrokusumo berangkat dari istana Kesultanan Bangkalan dengan menyeberangi selat Madura dan mendarat di pantai Gresik.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
"Yang jelas kita laksanakan itu tidak ada kesalahan. Semua kita jalankan secara transparan. Ini kenapa kita harus permasalahkan sebuah gambar (Gambar Ali Mazi di karung beras). Dan saya tidak ada kepentingan untuk menjadi calon (Gubernur) lagi, tidak ada (kepentingan)," tegas Ali Mazi usai melantik Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, di rumah jabatan Gubernur Sultra. Seperti dilansir Antara.
Menurut Ali Mazi, tanda foto dirinya di karung beras yang akan disalurkan kepada masyarakat itu hanya sebagai tanda bahwa bantuan beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah.
"Inikan bantuan pemerintah provinsi. Bantuan gubernur, nah kita kasih tanda (gambar gubernur). Kan ndak salah, sama dengan bantuan Presiden (Joko Widodo)," tutur Ali Mazi.
Selain itu, orang nomor satu di pemerintah provinsi berjuluk Bumi Anoa ini juga menegaskan bahwa pemberian gambar di karung beras tersebut juga bukan untuk membuat dirinya lebih dikenal dan menarik perhatian dari masyarakat.
"Karena ini bukan untuk cari popularitas, ini (gambar gubernur) tanda bahwa ini bantuannya dari pemerintah. Itu saja tidak ada (kepentingan) yang lain," ungkapnya.
Gubernur Sultra ini tidak menyebutkan berapa biaya yang digunakan untuk melakukan penyablonan tersebut. Dia pun tidak menyebutkan di mana tempat penyablonan itu, termasuk jumlah bantuan yang masuk dan yang akan dibagikan ke warga, meskipun awak media beberapa kali mempertanyakan terkait hal itu.
Ali Mazi hanya mengatakan bahwa bantuan yang akan disalurkan ke masyarakat sesuai dengan jumlah bantuan yang masuk. Namun bantuan tersebut belum didistribusikan ke warga karena saat ini tengah dimasukkan dalam karung (ukuran lima liter), hal itu dilakukan karena bantuan beras yang masuk ke pemerintah provinsi dari karung ukuran besar. Dia meminta persoalan ini tidak dibesar-besarkan.
"Publik untuk apa tahu, mau tahu sembakonya atau mau tahu masalahnya. Jangan mempersoalkan hal-hal yang tidak penting. Kita ini berbicara tentang penanganan (virus) corona."
Baca juga:
Menko PMK Sebut Data Bansos Bermasalah Tidak Hanya Terjadi di Jakarta
Perbedaan Data Bansos Bikin Menko PMK Bersitegang dengan Gubernur Anies
Politikus PDIP Minta Anies Naikkan Nominal Bansos Sembako DKI Jakarta
Bupati Lumajang Vs Bupati Boltim, Kepala Daerah Harusnya Jangan Adu Mulut Soal Bansos
Muhadjir Ngaku Tegur Keras Anies Terkait Data Penerima Bansos
Dirut Pasar Jaya Yakin Distribusi Bansos Tahap Dua Tak Molor Meski Data Bertambah