Niat pergi cari sumbangan 17 Agustusan, A & W malah bunuh Sisca
Keduanya merupakan paman dan keponakan yang tinggal tidak jauh dari rumah kos Sisca.
Dua orang yang diduga terlibat insiden tewasnya Sisca Yofie kini sudah dalam pengamanan kepolisian. Keduanya merupakan paman dan keponakan yang tinggal tidak jauh atau sekitar 1 km dari rumah kos korban.
Menurut pengakuan Ahri (65), ayah dari W atau kakek A, saat kejadian, kedua pelaku awalnya akan meminta sumbangan buat perayaan 17 Agustusan. Namun, Ahri kaget saat mendengar cerita cucunya yang mengaku terlibat penjambretan.
"Mereka tinggal di sini (seatap). Anak saya (W) dan cucu saya (A) itu mau ambil sumbangan buat kegiatan 17 Agustusan. Tapi ternyata pulangnya malah jadi jambret," kata Ahri di dirumahnya, Minggu (11/8).
Ahri menjelaskan jika penjambretan tersebut berawal dari ide W yang melihat korban tengah sendirian dan menenteng sebuah tas.
"Sudah agak jauh dari posisi rumah kos korban, tapi anak saya (W) nyuruh cucu saya (A) balik lagi dan langsung ngejambret," ucapnya menirukan A.
Lebih lanjut, Ahri mengatakan, berdasarkan pengakuan A, korban bukan diseret dengan sengaja, namun terseret karena rambutnya masuk ke gir sepeda motornya.
"Katanya, pas merebut tas. Ia (korban) jatuh dan membentur kepalanya ke motor. Nah, rambut panjangnya korban kelilit sama gear," bebernya.
Menurut Ahri, A yang mengendarai motor tidak menyadari jika rambut korban terjerat ke gear motornya. Alhasil korban pun terseret jauh dari lokasi rumah kos korban. A dan W baru menyadari korban terseret saat berada di belokan yang berjarak 200 meter dari lokasi tergeletaknya korban.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno mengatakan, pihaknya akan melakukan mengkonfrontir kedua tersangka guna mengungkap hal yang sebenarnya terjadi.
"Nanti kalau betul dua orang ini adalah pelakunya, kan akan terbuka semuanya. Pengakuan A akan dikonfrontir dengan pengakuan W," ucapnya.