Niat selamatkan sopir taksi online diserang malah dituduh provokator
Sementara Bambang membantah ikut menyerang taksi online. Justru, dia bermaksud ingin menyelamatkan korban dan menyuruhnya kabur dari kepungan massa.
Aksi unjuk rasa ratusan sopir angkot di Palembang yang menolak Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) tentang Angkutan Online berujung penyerangan terhadap sopir taksi online. Dua sopir yang diduga menjadi provokator kericuhan diamankan polisi.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono yang datang ke lokasi mengungkapkan, kedua terduga bernama Bambang (33) dan Firmansyah (33) dibawa ke Mapolresta Palembang untuk dimintai keterangan, termasuk barang bukti berupa mobil milik terduga pelaku dan beberapa kayu sebagai alat menyerang taksi online. Jika terbukti, mereka bisa dikenakan pasal pengrusakan.
"Ada dua orang diamankan, kita periksa dulu," ungkap Wahyu, Senin (21/8).
Sementara Bambang membantah ikut menyerang taksi online. Justru, dia bermaksud ingin menyelamatkan korban dan menyuruhnya kabur dari kepungan massa.
"Waktu mau misahin itu saya malah dipukul oleh sesama sopir, mereka tidak terima. Tak lama, saya ditangkap polisi, dituduh provokator," ujar Bambang.
Saat diamankan itu, Bambang mendapat penyerangan dari petugas karena tak terima dibawa. Dia sempat membela diri namun tetap saja dikira provokator.
"Tangan kaki pegal semua, kayaknya ada polisi yang juga mukul kepala dari belakang," kata dia.
Sementara Firmansyah mengaku melihat secara jelas maksud Bambang yang ingin menyelamatkan sopir taksi online saat diserang. Dia mendekati polisi yang membawa Bambang untuk membela, tetapi justru turut diamankan.
"Saya lihat betul waktu Bambang lagi duduk-duduk, dia sama sekali tidak menyerang, tapi mau melerai. Yang nyerang sopir trayek lain," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, penyerangan terhadap sopir taksi online itu terjadi saat aksi unjuk rasa ratusan sopir angkot yang menolak Permenhub di DPRD Sumsel. Saat perwakilan bertemu dewan, puluhan massa justru melakukan sweeping taksi online.
Akibatnya, satu mobil yang diduga taksi online menjadi sasaran amukan massa. Mobil dipukuli menggunakan batu dan kayu, sedangkan sopirnya mendapat bogem mentah dari massa.
Tak hanya itu, massa juga sempat menyodok korban dengan kayu. Sedangkan dua penumpang panik. Beruntung, korban bisa kabur dari serangan meski mobilnya rusak parah.
Baca juga:
Protes ojek online, ratusan sopir angkot di Palembang mogok beroperasi
Tolak taksi online, ratusan sopir reguler geruduk balai
Mogok sopir angkot di Palembang ricuh, mobil diduga taksi online dirusak massa
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Siapa yang meminta penyedia transportasi online untuk membuat fitur tombol darurat? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.