Niat tulus kembalikan HP penumpang, Depri menolak diberi uang
Driver taksi online di Yogyakarta bernama Benedictus Ananta Depriambodo atau biasa disapa Depri memperoleh banyak pujian dari netizen atau warganet. Pasalnya, ketulusan Depri mengembalikan barang milik penumpang yang tertinggal di mobilnya ini menjadi viral.
Driver taksi online di Yogyakarta bernama Benedictus Ananta Depriambodo atau biasa disapa Depri memperoleh banyak pujian dari netizen atau warganet. Pasalnya, ketulusan Depri mengembalikan barang milik penumpang yang tertinggal di mobilnya ini menjadi viral di salah satu grup Facebook bernama Info Cegatan Jogja (ICJ) dan mendapat respons positif.
Saat dihubungi merdeka.com, alumnus Universitas Sanata Dharma ini menceritakan saat itu dia sedang berada di depan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang berada di Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul. Kemudian ada pemberitahuan dari penumpang lewat aplikasi taksi online yang masuk ke gawainya.
"Penumpang saya jemput di selatan pertigaan Cepit, Jalan Parangtritis. Tujuannya Srandakan, Bantul," ucap Depri, Selasa (2/8).
Depri menuturkan bahwa penumpang yang diantarnya tak lain adalah pemilik akun Facebook Masy Hadi URC. Sesampainya di lokasi yang dituju, penumpang pun turun tetapi sebelumnya sempat meminta top up go pay kepada Depri.
"Bapak itu sempat mencari uang untuk top up go pay. Mungkin kemudian dia lupa memasukkan handphonenya lagi ke kantongnya," terang Depri.
Usai penumpang turun, Depri pun melajukan taksi onlinenya. Setibanya di Perempatan Dongkelan, Bantul, Depri baru mengetahui kalau ada sebuah HP yang tertinggal di mobilnya.
"Saya yakin itu handphone milik bapak yang saya antar ke Srandakan. Soalnya waktu itu saya baru narik seorang penumpang saja. Lalu saya cek handphone dan mencari nomor yang bisa dihubungi. Ternyata memang benar handphone milik bapak yang saya antar ke Srandakan itu," tutur Depri.
Depri mengungkap bahwa awalnya si pemilik HP akan mengambil ke rumah Depri. Tetapi Depri menolak keinginan bapak itu. Depri justru menawarkan untuk mengantarkan ke rumah pemiliknya.
"Saya kasihan kalau bapak itu harus ke rumah saya. Rumah saya di Kota Gede. Jauh dari rumah bapaknya yang ada di Srandakan. Saya kemudian mengantar handphone ke alamat si bapak. Jaraknya ya sekitar 15 kilometer dari lokasi saya berhenti," ucap Depri.
Depri menyampaikan bahwa saat dia mengantar gawai milik penumpang, si penumpang sempat menawarkan uang imbalan. Tetapi uang imbalan itu ditolak oleh Depri.
"Kalau tidak salah Rp 20 ribu. Tanda terima kasih. Tapi saya tolak. Niat saya tulus untuk mengembalikan handphone bapak. Saya enggak pengen nyari uang imbalan," urai Depri.
Terkait sosoknya yang jadi viral di dunia maya setelah bapak pemilik gawai mempostingnya di ICJ, Depri mengaku tak menduga bahwa apa yang dilakukannya itu akan diunggah di media sosial dan mendapatkan banyak komentar positif dan simpati dari warganet di Yogyakarta.
"Saya enggak nyangka jadi ramai seperti itu. Padahal enggak ada niatan buat jadi terkenal apalagi dapat pujian. Saya cuma tulus menolong sesama manusia. Terlebih lagi handphone itu bukan hak saya. Itu milik bapaknya dan pasti sangat dibutuhkannya," pungkas Depri.