Novel Sebut Isu Partisan Gerindra Upaya Pengalihan Kasus Penyiraman Air Keras
Novel menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebarkan hal tersebut untuk mengalihkan isu menjelang dua tahun penyerangan dirinya. Pada 11 April 2019 mendatang, sudah dua tahun teror penyiraman air keras Novel tak terungkap oleh kepolisian.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menegaskan dirinya tak terikat dengan partai politik mana pun. Termasuk dugaan Novel yang diisukan sebagai partisan Partai Gerindra.
"Enggak benar itu. Dari KPK juga sudah memberikan statement bahwa itu tidak benar," ujar Novel kepada Liputan6.com, Kamis (4/4).
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Novel menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebarkan hal tersebut untuk mengalihkan isu menjelang dua tahun penyerangan dirinya. Pada 11 April 2019 mendatang, sudah dua tahun teror penyiraman air keras Novel tak terungkap oleh kepolisian.
"Saya kira itu hanya upaya pengalihan isu saja. Karena minggu depan tepat dua tahun penyerangan saya, dan tetap tidak ada kemauan untuk diungkap. Begitu juga dengan serangan terhadap orang-orang KPK lainnya yang sama sekali tidak diungkap," kata Novel.
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta Pane mengatakan, KPK perlu mengklarifikasi adanya isu jika penyidiknya, Novel Baswedan bukan partisan partai. Hal itu penting, agar komisi anti rasuah ini tidak dicap sebagai tunggangan politik.
"Karena ini menyangkut independensi KPK," kata Neta lewat siaran pers diterima, Senin (1/4).
Selain masukan pada KPK, IPW juga menyarankan agar Polri bisa mendata penyidiknya yang bertugas di KPK. Hal ini dikarenakan, IPW mengendus indikasi kelompok partisan para penyidik Polri yang marasuk tubuh KPK.
"Bila benar (ada), maka Polri perlu menarik anggotanya itu, sebab pemihakan pada partai tertentu melanggar netralitas di Pilpres 2019," jelas Neta.
Sebelumnya, isu Novel Baswedan sebagai "orang" Gerindra muncul setelah Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi, Andre Rosiade mengatakan, jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung. Senada, Waketum Gerindra Fadli Zon juga pun menyebut penyidik senior KPK itu sudah lama dekat dengan Prabowo.
"Pernyataan para tokoh itu harus disikapi pimpinan KPK agar independensi lembaga itu tetap terjaga. Sehingga KPK tidak diperalat kekuatan partai politik," tegas Neta.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bantah Novel Baswedan Partisan Gerindra, KPK Minta Tak Diseret ke Politik Praktis
KPK Didesak Klarifikasi Soal Novel Baswedan Disebut-sebut Partisan Partai
BPN Prabowo: Saya Kasih Bocoran, Novel Baswedan akan Jadi Jaksa Agung
Tim Gabungan Penyidikan Kasus Novel Gelar Rekonstruksi Ulang di Bekasi
Aksi Diam 700 Hari Penyerangan Novel Baswedan
Aktivis Antikorupsi Peringati 700 Hari Penyerangan Novel Baswedan
Tagih Kelanjutan Kasus Novel Baswedan, Wadah Pegawai KPK Gelar Aksi Diam 700 Detik