Orang tua berharap Wawan bisa selamat dari cengkeraman Abu Sayyaf
Mereka menyatakan rindu lantaran Wawan sudah dua tahun tidak pulang karena melaut.
Wawan Saputra (22), adalah salah satu dari sepuluh anak buah kapal disandera kelompok Abu Sayyaf, setelah kapalnya, Brahma 12, dibajak di perairan Tawi-tawi, Filipina, Sabtu (26/3). Kini kedua orang tuanya berharap anak mereka selamat dan lepas dari cengkeraman militan itu.
Wawan yang kelahiran 30 Desember 1993 adalah anak ke empat dari enam bersaudara pasangan Mansyur Halide (53) dan Ernawaty Nompo (52). Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas berada di Palopo, dan selanjutnya pindah ke Makassar.
"Alamat Wawan yang tertulis di KTP itu sesuai alamat keluarga saat masih berada Palopo. Memang belum berubah meski keluarga sudah pindah ke Makassar," kata Mansyur Halide saat ditemui, Selasa (5/4).
Mansyur dan keluarganya kini menempati rumah di Perumnas Antang, Blok 10, Jalan Terompet 12, Nomor 51, Kecamatan Manggala, Makassar. Awalnya rumah itu tipe 36, tetapi kini sudah direnovasi sehingga ukurannya lebih besar dan lebih tinggi.
Rumah ini dibenahi sedikit demi sedikit dari penghasilan Wawan sebagai seorang pelaut. Rumah itu dibeli Mei 2015 lalu, dan direnovasi selama sembilan bulan.
"Wawan rajin mengirim uang ke keluarga. Kadang Rp 5 juta, Rp 8 juta, hingga Rp 15 juta. Apalagi setelah saya kena PHK Desember 2015 lalu. Selain dimanfaatkan untuk renovasi rumah, kita juga gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah seorang adiknya yang masih duduk di bangku SMP," tutur Mansyur.
Ernawaty, ibu Wawan mengatakan, mereka kerap mengirimkan foto-foto rumah tiap selesai direnovasi pada bagian tertentu. Wawan menyatakan akan menengok rumahnya usai dari Filipina pada pertengahan April.
Dikatakan Ernawaty, anaknya itusudah dua tahun tidak pulang. Tepatnya sejak bertugas di kapal Brahma 12 milik PT Patria Marine Line.
"Sudah dua tahun lamanya Wawan tidak pernah pulang. Bahkan saat lebaran sekalipun karena katanya dia belum punya istri. Jadi kalau dia tidak sedang berlayar, dia ada di Surabaya, Kalimantan, atau di Jakarta. Tapi dia rajin menelepon. Kalau dua hari kita yang tidak menelepon, Wawan yang menelepon duluan," tutur Ernawaty.
Komunikasi terakhir dengan pihak perusahaan tempat kerja Wawan Saputra, kata Ernawaty, adalah Senin (4/4) lalu. Pihak PT Patria Marine Line menelepon dan menyampaikan para sandera masih dalam kondisi sehat. Menurut dia, perusahaan juga mengatakan masih mengupayakan tebusan sesuai tuntutan penyandera.
"Kami percayakan kepada semua pihak, khususnya pemerintah. Bagi kami yang terpenting adalah anak kami pulang dalam kondisi sehat wal afiat," ujar Ernawaty.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Baca juga:
Kemlu temukan kapal 10 WNI sandera Abu Sayyaf dalam kondisi utuh
Kemlu utus 2 pendamping untuk keluarga 10 WNI sandera Abu Sayyaf
Tiga batalion militer Filipina kepung wilayah WNI disekap Abu Sayyaf
Orang tua berharap Jokowi bisa bebaskan Bayu Oktavianto
Bupati Klaten kunjungi keluarga Bayu Oktavianto