Pak Saiton anggap nama Pak Tuhan jangan didebat, terpenting sikapnya
"Asal dia sanggup atau tidak membawa nama seberat itu," kata Saiton.
Nama seorang tukang kayu di Banyuwangi, Tuhan, memang menjadi buah bibir. Namun, hal itu ditanggapi santai oleh seorang pria warga Palembang bernama Saiton (39 tahun).
Buat Saiton, nama Tuhan adalah pemberian orangtua yang bisa jadi memiliki banyak pertimbangan. Menurut dia, masyarakat tak perlu dibuat pusing dengan nama-nama yang tak lazim, seperti namanya dan Tuhan. Sebab, si pemilik nama tentu bisa membawa diri.
"Tidak perlu diperdebatkan nama Tuhan itu. Yang penting perilakunya, jangan ngaku sebagai Tuhan. Ada juga namanya Muhammad tapi jahat, saya Saiton tapi tidak seperti setan," kata Saiton kepada merdeka.com, Rabu (26/8) malam.
Saiton menilai pasti ada pertimbangan tertentu dari orangtua Tuhan memberi nama seperti itu. Dia mencontohkan dirinya. Nama itu diberikan karena orangtuanya hampir putus asa sebab sepuluh saudaranya meninggal dunia saat berumur lima sampai tujuh tahun. Saiton juga trauma ketika dua kali mengubah nama karena malah sakit berkepanjangan.
"Dua kali ganti nama, dua kali sakit, langsung kontak sama saya. Mungkin orangtua Tuhan itu ada pertimbangan juga," ujar Saiton.
"Menurut saya, Tuhan tidak perlu mengganti namanya. Asal dia sanggup atau tidak membawa nama seberat itu," lanjut Saiton.