Pakai bius buat mancing ikan, 15 nelayan ditangkap polisi
Pembiusan dilakukan dengan cara menyelam dan menyemprotkannya melalui kompresor.
15 Nelayan yang rata-rata masih muda, kecuali nakhoda atau juragan kapalnya yang berada di perairan, digiring ke daratan oleh personel Polsek Bonto Sikuyu, dan personel Polres Kepulauan Selayar, Sabtu (10/10) dini hari sekira pukul 02.30 Wita karena kedapatan menangkap ikan dengan cara ilegal yakni menggunakan obat bius di perairan Barat Dodaia, Dusun Tile-tile, Desa Patikarya, Kecamatan Bonto Sikuyu, Polres Kepulauan Selayar. Belasan nelayan ini diamankan bersama dua kapalnya.
Ke 15 nelayan tersebut rata-rata warga Kecamatan Bonto Sikuyu. Masing-masing Mustafa (36) selaku pemilik kapal, Muhammad Ilyas (37) juragan kapal dan Nurhan, (40) juga juragan kapal. Lalu para Anak Buah Kapal (ABK) ada Salahuddin (39), Syarifuddin (35), Adi Geno (19), Ridwan (27), Mustakim (18), Suaib (21), Suhoring, (18), Subair, (20), Anto (22), Tandir (19), Agus Salim (22) dan Patta Bone (22).
Barang bukti yang diamankan selain dua kapal, antara lain dua buah kompresor, satu keramba terapung dan satu keramba tenggelam, empat botol potasium, satu bungkus potasium masih berupa bubuk dan berbagai jenis ikan hasil tangkapan.
Berdasarkan laporan dari Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Said Anna Fauza, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Frans Barung Mangera menjelaskan, tangkapan pelaku tindak ilegal fishing ini dijemput oleh Kapolres Selayar berikut anggotanya sekitar pukul 04.00 Wita di Pelabuhan Padang dan dibawa ke Mapolres Selayar. Sementara dua kapalnya, kata Frans Barung Mangera, dibawa ke Pelabuhan Benteng yang selanjutnya akan diproses dan dikembangkan untuk mencari pelaku lainnya.
"Modus operandi pelaku bius ikan ini dengan cara menggunakan potasium cair yang telah dikemas dalam botol bekas ukuran 800 ml. Salah seorang nelayan yang jago menyelam kemudian menyelam hingga ke dasar laut dengan menggunakan kompresor," kata Frans.
Saat tiba di dasar laut, lanjutnya, nelayan penyelam ini kemudian menyebarkan bius dengan mengikuti arus bawah laut. Jika ada hasil ikan, diambil dan dimasukkan di keramba tenggelam. Keramba itu diberi tanda pelampung dan lampu. Para nelayan ini kemudian berpindah-pindah mencari lokasi lain yang banyak ikannya.
"Jika aparat tidak jeli maka di atas kapal tidak akan menemukan ikan karena ikan telah disembunyikan di keramba tenggelam," jelas Frans.