Pakar Sebut Kelompok Muda Terpapar Omicron Cenderung Alami Gejala Lebih Ringan
Tjandra mengatakan, dari laporan awal studi menunjukkan kaum muda cenderung keluhannya lebih ringan. Tetapi, kepastian dampak berat varian Omicron baru terlihat dalam beberapa hari atau minggu ke depan.
Kemunculan varian Omicron membuat banyak negara resah. Virus ini sama dengan varian lainnya, bisa menyerang siapa saja, termasuk kaum muda.
Kendati demikian, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan. Merujuk studi awal varian ini, keluhan infeksinya bisa lebih ringan ketimbang kelompok usia lainnya. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (1/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Tjandra mengatakan, dari laporan awal studi menunjukkan kaum muda cenderung keluhannya lebih ringan. Tetapi, kepastian dampak berat varian Omicron baru terlihat dalam beberapa hari atau minggu ke depan.
Menurut Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara dan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes itu, pada dasarnya semua varian dapat menimbulkan penyakit berat dan kematian terutama pada kelompok rentan seperti lansia, komorbid, gangguan imunitas dan lainnya.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta tetap waspada dan melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M dan vaksinasi ditambah upaya 3T dari pemerintah.
Sebelumnya, WHO masih mempelajari dampak potensial varian terhadap vaksin. Kendati begitu, menurut WHO, vaksin tetap penting untuk mengurangi risiko keparahan penyakit dan kematian, termasuk melawan varian dominan yang beredar saat ini seperti Delta.
Varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali terkonfirmasi pada 9 November 2021. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan Omicron sebagai variant of concern (VOC) atau kelompok kewaspadaan tertinggi pada 26 November lalu berdasarkan rekomendasi WHO's Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE).
Hal ini didasarkan pada pertimbangan banyaknya mutasi yang terjadi. Pakar menyebut 30-50 di spike protein dan ini termasuk mutasi terbanyak virus COVID-19 selama ini, dan sebagian mutasi ini adalah baru.
Penetapan VOC pada Omicron ini berjarak 17 hari sejak ditemukanya varian. Berbeda dengan varian Delta yang pertama dilaporkan pada Oktober 2020 dan baru 6 bulan kemudian dinyatakan sebagai VOI. Pada 11 Mei 2021 WHO baru mengklasifikasikannya sebagai VOC.
Selain di beberapa negara Afrika, varian ini juga sudah dilaporkan muncul di Belgia, Hong Kong dan karenanya semakin banyak negara memberlakukan aturan restriksi khusus bagi masuknya orang asing dari negara terjangkit seperti Inggris, Uni Eropa, Singapura, Jepang, Malaysia, Filipina, Israel, Tukri, Mesir, Saudi Arabia, Bahrain, Yordania, Amerika Serikat dan Kanada.
Indonesia sendiri melalui Surat Edaran DirJen Imigrasi menyebutkan penolakan masuk sementara orang-orang yang pernah tinggal dan atau menunjungi wilayah Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, dan Nigeria.
Baca juga:
Antisipasi Lonjakan Covid-19, Walkot Semarang Siap Rumah Dinas Jadi Tempat Isolasi
Kemenhub Perketat Sejumlah Pintu Masuk Internasional karena Varian Omicron
Jepang Konfirmasi Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron
Brasil Laporkan Kasus Omicron, Pertama di Amerika Latin
Kurangi Risiko, Pakar UGM Ungkap Pentingnya Vaksinasi Hadapi Varian Omicron
Omicron Sudah Lebih Dulu Menyebar Sebelum Diketa.hui Ilmuwan
Kasus Covid-19 Harian di Korsel Capai Rekor Lebih dari 5.000