Paket isi anak buaya & biawak diselundupkan lewat bandara di Jambi
Paket isi anak buaya & biawak diselundupkan lewat bandara di Jambi. Kedua buaya yang diamankan petugas bandara tersebut berjenis jenis Senyolong (tomistoma schlegelii) dan buaya muara (crocodylus porosus).
Petugas keamanan Bandara Sultan Thaha Jambi bersama Dinas Karantina Ikan kembali menggagalkan pengiriman ilegal dua ekor anak buaya serta seekor anak biawak (varamus salvator). Kedua buaya yang diamankan petugas bandara tersebut berjenis jenis Senyolong (tomistoma schlegelii) dan buaya muara (crocodylus porosus).
"Aksi penggagalan pengirimkan binatang dilindungi melalui paket pengiriman dengan modus dikemas sebagai barang asesoris komputer yang ternyata didalamnya hewan langka," kata Manajer Pelayanan Operasional Bandara Sultan Thaha Indra di Jambi, Senin (27/2). Seperti dilansir Antara.
Paket bertuliskan 'catridge, touchscreen dan mainboard' seperti yang tercantum dalam resi pengiriman ini berhasil diamankan berkat kesiagapan dan kewaspadaan petugas karantina ikan serta Aviation Security Bandara Sultan Thaha Jambi setelah terdeteksi menggunakan alat 'X-ray'.
Indra mengatakan, bahwa pengiriman illegal tersebut tidak mematuhi ketentuan seperti yang diatur dalam UU RI Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan ikan dan Tumbuhan dan UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam. Satwa akuatik tersebut termasuk satwa yang langka dan dilindungi sehingga saat ini diamankan di instalasi Karantina Ikan dan selanjutnya diserahkan kepada Balai KSDA.
Kepala stasiun KIMP Provinsi Jambi Rudi, secara terpisah, menyebutkan terdapat dua paket yang akan dikirimkan ke luar Jambi, di mana isi setiap paket tersebut merupakan satwa dilindungi dengan daerah tujuan Tasikmalaya dan Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Saat ini hewan tersebut dititipkan di Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi untuk selanjutnya dilepas liarkan ditaman nasional.
Baca juga:
Penyelundupan 65 ribu bibit lobster ke Vietnam digagalkan petugas
Penyelundupan 101 satwa digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak
Puluhan hewan dilindungi ini batal dipasarkan lewat Facebook
89 Ekor Trenggiling gagal diselundupkan ke luar negeri
Polisi gagalkan penyelundupan 89 ekor tenggiling di Riau
Penumpang Garuda dibekuk saat selundupkan bibit lobster ke Singapura
15 Kg lobster bertelur hendak diselundupkan lewat kargo pesawat
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang diartikan sebagai 'perang bintang' dalam konteks Pilgub Jateng? Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Pilgub Jateng Komjen Pol Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen alias Gus Yasin menyebut tanda bintang yang disandangnya hanyalah sebuah pangkat di institusi Polri. Ketika mendaftar kontestasi di Pilkada serentak 2024, praktis bintang-bintang tersebut bakal hilang."Tidak ada perang bintang. Bintang pangkat ya, kalau kita sudah mendaftar, sudah tak ada bintang," kata Ahmad Luthfi di kantor DPW PKB Jateng, Selasa (3/9).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.