Palangka Raya Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir
Seiring penerapan status itu maka pemerintah "Kota Cantik" tersebut juga merencanakan operasi penanganan siaga darurat bencana dan mengajukan permintaan kebutuhan bantuan siaga darurat.
Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana banjir seiring terjadinya banjir yang meluas di wilayah setempat. Penetapan status Darurat Bencana Banjir di wilayah Kota Palangka Raya itu juga telah tertuang di dalam Keputusan Wali Kota Palangka Raya Nomor 188.45/245/2021.
"Untuk itu seluruh pihak baik pemerintah kota maupun masyarakat, diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dilansir Antara, Selasa (14/9).
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana saja banjir terjadi di Kota Padang? Pantauan merdeka.com, beberapa kawasan yang terendam banjir. Seperti kawasan Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Kawasan Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, serta Kecamatan Padang Timur.
Penerapan status Darurat Bencana Banjir yang ditandatangani pada 13 September oleh Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin ini berlaku sampai 31 Desember 2021 dan dapat diperbaharui sesuai kondisi di lapangan.
Seiring penerapan status itu maka pemerintah "Kota Cantik" tersebut juga merencanakan operasi penanganan siaga darurat bencana dan mengajukan permintaan kebutuhan bantuan siaga darurat.
Kemudian melaksanakan dan mengoordinasikan pengerahan sumber daya untuk penanganan siaga darurat bencana secara cepat, tepat, efektif dan efisien.
Mempersiapkan sarana dan prasarana dalam rangka menyiapkan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat terkait siaga darurat bencana banjir, melaksanakan pengumpulan informasi sebagai dasar perencanaan komando siaga darurat bencana di Kota Palangka Raya.
Pihak terkait juga secara rutin menyebarluaskan informasi mengenai kejadian bencana dan penanganannya kepada media massa dan masyarakat luas.
Sementara itu berdasarkan data yang dirilis BPBD Kota Palangka Raya di https://www.sitangguhkotakita.id/pantau-banjir-kota-palangka-raya/ sebanyak 13 kelurahan dari 30 kelurahan di kota setempat terdampak banjir.
Dari 13 kelurahan tersebut, sebanyak 2.948 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 104 rukun tetangga (RT) terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Rungan dan Sungai Kahayan yang melintasi wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.
Saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menggalang donasi, mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan serta juga mendistribusikan air bersih, mendirikan dapur umum dan distribusi makanan siap saji.
Selain itu juga penyediaan WC umum, pemantauan instalasi listrik dan terus memantau perkembangan banjir selama 24 jam serta terus memperbaharui data korban banjir.
Baca juga:
BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorolofi di 4 Provinsi
18 Bencana Terjadi di Tasikmalaya dalam Dua Hari
48 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir
BMKG Ingatkan Potensi Banjir Jakarta 3 Hari ke Depan
Ratusan Warga Rangkasbitung Mengungsi Akibat Banjir