Pancasila Tidak Cukup Bila Kesenjangan Masih Merajalela
Guru Besar UIN Jakarta, Azyumadi Azra menilai Pancasila belum cukup sakti bila kesenjangan sosial masih ada. Menurutnya, nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila mesti di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan perlu direvitalisasi terus-menerus.
Guru Besar UIN Jakarta, Azyumadi Azra menilai Pancasila belum cukup sakti bila kesenjangan sosial masih ada. Menurutnya, nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila mesti di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan perlu direvitalisasi terus-menerus.
Hal itu disampaikan dalam dialog kebangsaan lintas generasi bertajuk 'Masih Sakti kah Pancasila?' di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (6/9).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
"Pancasila harus diperkuat, direvitalisasi terus menerus, gak cukup dengan mengatakan Pancasila sakti, sementara keadilan, kesenjangan merajalela di mana-mana, gak bisa itu," kata dia.
Cendekiawan muslim itu mengajak bangsa supaya mendekatkan cita-cita Pancasila dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pasalnya, masih ada kesenjangan sosial, budaya dan ekonomi yang bisa membuat masyarakat gaduh.
"Kita lihat di Papua atau yang dekat dekat sini, di Banten misalnya masyarakat-masyarakat yang tertinggal dalam sosial budaya ekonomi, maka rentan terjadinya kejengkelan sosial yang bisa meledak sewaktu waktu," ujarnya.
Maka dari itu, Azyumadi berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun ke depan harus serius mendekatkan cita cita Pancasila dengan realitas kehidupan sehari hari. Termasuk, perilaku elite politik yang masih oligarki.
"Itu lah saya kira kesaktian Pancasila itu harus disertai usaha serius untuk lebih mendekatkan cita-cita Pancasila begitu juga perilaku elite politik, elite politik semakin oligarki makin semakin jauh dari cita cita sila keempat," pungkasnya.
(mdk/bal)