Panglima ajukan Rp 1,5 T ke DPR untuk Komando Operasi Khusus TNI
Panglima ajukan Rp 1,5 T ke DPR untuk Komando Operasi Khusus TNI. Hadi menjelaskan, dana itu akan banyak digunakan Koopsus TNI dalam hal pembangunan infrastruktur. Serta memenuhi beberapa material khusus.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghadiri Rapat Kerja (Raker) untuk membahas Recana Kerja Anggaran (RKA) 2019. Dalam rapat itu, Panglima mengajukan dana Rp 1,5 triliun untuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI.
"Koopsus TNI itu Rp 1,5 trilun terdiri untuk pembangunan sarana dan prasarana, pemilihan material khusus, senjata dan perlengkapan lainnya," kata Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mulai menjabat Kaskogabwilhan III? Sejak 2 Oktober 2023 lalu, ia mengemban amanat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
Hadi menjelaskan, dana itu akan banyak digunakan Koopsus TNI dalam hal pembangunan infrastruktur. Serta memenuhi beberapa material khusus.
"Yang paling banyak adalah untuk pembangunan infrastruktur kemudian melengkapi material khusus karena kalau pasukan khusus beda dengan yang lain harus memiliki material khusus," ungkapnya.
Secara keseluruhan, lanjut Hadi, TNI mengajukan anggaran kerja sebesar Rp 106 triliun. Anggaran itu bisa saja naik menjadi Rp 107 triliun.
"Pagu anggaran yang sudah disetujui 106 koma sekian kemudian kita minta tambahan 107 koma sekian begitu," ujarnya.
Kata Hadi, anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembangunan organisasi baru di wilayah timur seperti Sulawesi Selatan dan Papua. Serta akan digunakan juga untuk pembangunan saran dan prasarana keperluan organisasi baru tersebut.
"Gedung saja belum punya perumahan prajurit juga belum punya kemudian dermaga belum punya harus kita ajukan termasuk adalah Koopsus TNI. Gedung juga belum punya kemudian material khusus untuk pasukan khusus belum punya yah. Makanya kita siapkan dan ajukan," ucapnya.
Baca juga:
Kemenkeu beberkan 4 fokus penyusunan anggaran 2019
Menko Wiranto minta tambahan anggaran Rp 60 miliar untuk biaya diplomasi Papua
Raker dengan Komisi III, KPK akan ajukan anggaran kerja Rp 1,2 T
Menag rapat bahas anggaran dengan Komisi VIII DPR
Rapat kerja membahas RUU APBN 2019
Menteri Sri Mulyani akan revisi asumsi nilai tukar di RAPBN 2019