Panglima bekali prajurit dengan buku saku jaga netralitas TNI di Pilkada
Panglima bekali prajurit dengan buku saku jaga netralitas TNI di Pilkada. Panglima TNI menyampaikan, buku saku tersebut dibagikan kepada 450 ribu prajurit TNI. Dalam buku saku tersebut juga jelas mengenai pedoman dan larangan bagi anggota TNI untuk berpolitik. Termasuk sanksi bagi prajurit TNI yang melanggar.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan kembali netralitas TNI dalam Pilkada 2018. Untuk menegaskan kesungguhannya, seluruh prajurit telah dibekali dengan buku saku yang berisi pegangan dan komitmen TNI.
Hadi menceritakan, sepekan sebelum ke Solo, dirinya mendapatkan informasi dari Bawaslu terkait adanya ketidaknetralan TNI. Tanpa berpikir lama, pihaknya langsung mengecek kebenaran informasi tersebut.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Saya langsung cek, karena itu konsern saya. Saya tegaskan kembali, bahwa TNI harus netral," ujar Hadi Tjahjanto, seusai memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (20/3).
Panglima TNI menyampaikan, buku saku tersebut dibagikan kepada 450 ribu prajurit TNI. Dalam buku saku tersebut juga jelas mengenai pedoman dan larangan bagi anggota TNI untuk berpolitik. Termasuk sanksi bagi prajurit TNI yang melanggar.
Meskipun banyak senior TNI yang sudah pensiun dan mencalonkan diri sebagai kepala pemerintahan dalam Pilkada, ia menegaskan tetap akan netral. "Saya sampaikan secara kedinasan tidak ada hubungan lagi dengan TNI, baik dukungan, memberikan pemikiran dan fasilitas," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut Panglima TNI, secara silaturahmi tetap menjaga hubungan baik. Semua calon kepala daerah dari TNI yang sudah pensiun sudah menjadi rakyat sipil. Apa yang diperbuat, menurutnya, tidak atas nama TNI.
"Saya membatasi diri saya garis lurus adalah TNI. Tidak berhubungan dan tidak berkomunikasi terkait politik," tandasnya.
Baca juga:
Polri ingatkan media menjaga kesejukan pesta demokrasi
Kapolri bahas persiapan pengamanan Pilkada 2018 dengan Komisi III DPR
Kapolri prediksi Pilkada Serentak 2018 tak berlangsung panas seperti DKI
Polri siapkan sejuta personel amankan Pilkada serentak 2018
Jokowi minta Kapolri & Panglima TNI jaga stabilitas tahun politik