Panglima TNI: ISIS incar Filipina jadi markas baru di Asia Tenggara
Markas ISIS yang bakal dibangun di Filipina sangat dekat dengan kawasan Poso atau Tarakan, Kalimantan. Indonesia perlu mewaspadai ancaman terorisme ISIS ini. Sebab Filipina tak berjarak jauh dari Indonesia.
Pasukan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) semakin terdesak dalam perang saudara di Suriah. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan ISIS tengah membangun kekuatan baru di Filipina yang dikabarkan bakal jadi markas Asia Tengara.
"Bahwa Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara," ujar Gatot Nurmantyo dalam acara seminar 'Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme' yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
Gatot mengingatkan Indonesia perlu mewaspadai ancaman terorisme ISIS ini. Sebab Filipina tak berjarak jauh dari Indonesia. Markas ISIS yang bakal dibangun di Filipina sangat dekat dengan kawasan Poso atau Tarakan, Kalimantan.
"Tempat markas ISIS itu dekat dengan Poso dan Tarakan, sehingga bisa menjadi ancaman Indonesia," imbuhnya.
Kendati begitu, Gatot yakin doktrin ISIS tak akan berkembang di Indonesia. TNI berjanji terus menangkal dan mencegah radikalisme yang bertujuan memecah belah negara kesatuan republik Indonesia.
"Bahwa ini (ISIS) adalah musuh bersama. Jangan lagi pidana teroris sama aja anak cucu kita siapkan untuk hancur. Sangat berbahaya apabila berkembang maka legalitas negara lainnya bisa masuk," paparnya.
Dia juga menilai gerakan ISIS yang mengatasnamakan agama Islam adalah kebohongan. Latar belakang gerakan agama Islam dipakai ISIS dalam rekrutmen untuk menciptakan teroris baru. Padahal agam Islam tak mengajarkan untuk meneror, membunuh dan menjadi teroris.
"ISIS itu bohong berlatar belakang agama. ISIS itu hanya pola rekrutmennya saja yang kedoknya agama," tutupnya.
Baca juga:
Sepak terjang Abu Jandal, Panglima ISIS asal Indonesia
Dapat kabar anaknya tewas, ibu Abu Jandal syok
Polisi dalami kabar Panglima ISIS asal Pasuruan tewas di Suriah
BNPT tengah siapkan metode gelombang kepulangan WNI gabung ISIS
Kepala BNPT: 50 Militan ISIS Indonesia kembali dari Mosul