Panglima TNI Jenderal Gatot sebut Allah izinkan Santoso mati
Panglima TNI minta Satgas Tinombala tidak mengendur dan tetap melakukan operasi perburuan sisa kelompok Santoso.
Tim Satgas Operasi Tinombala yang merupakan gabungan Polri dan TNI berhasil melumpuhkan pentolan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Abu Wardah alias Santoso dalam baku tembak di Hutan Tambarana Poso pesisir, Sulawesi Tengah, Senin (18/7). Keberhasilan ini menuai pujian dari berbagai kalangan mengingat butuh waktu sangat lama untuk melumpuhkan Santoso.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku bangga karena Satgas Tinombala berhasil membunuh Santoso. Menurutnya, ini semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kenapa para tentara salib ini tewas? Menurut sejarah Perang Salib, saat itu Sidon sedang dikepung dan dihancurkan pada tahun 1253 oleh tentara Mamluk dan tahun 1260 oleh bangsa Mongol. Kemungkinan besar para prajurit ini tewas dalam salah satu pertempuran ini.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Siapa yang mewarisi PO ESTO dari Kwa Tjwan Ing? Pada 1930, pemilik PO ESTO Kwa Tjwan Ing mewariskan perusahaannya itu pada anaknya, Kwa Hang Po.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa Tirto Adhi Soerjo diasingkan ke Teluk Betung? Setelah membongkar praktek culas, Tirto akhirnya diasingkan. Ia diasingkan ke Teluk Betung, Lampung, selama dua bulan lamanya.
"Kita bersyukur, seperti kata Pak Tito, kalau tidak diizinkan Allah, maka belum akan mati. Nah ini bukti Allah mengizinkan," ujar Panglima TNI Jenderal Gatot di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (20/7).
Jenderal Gatot mengatakan, momentum terbunuhnya Santoso harus dimanfaatkan untuk melanjutkan operasi Tinombala untuk mengejar kelompok Santoso yang masih bersembunyi di hutan. Gatot menilai pasukan yang ada saat ini sudah cukup untuk memburu 19 orang kelompok Santoso yang masih tersisa.
"Saya sepakat dengan Pak Tito (Kapolri). Manfaatkan ini untuk melanjutkan operasi, tidak mengendur. Pasukan yang ada sudah cukup, tak perlu tambah lagi. Saya sepakat dengan Pak Tito, kita lakukan operasi teritorial bersama kepolisian," jelasnya.
Meski demikian, Jenderal Gatot tetap mengimbau sisa kelompok Santoso untuk menyerahkan diri. "Saya mengimbau, mari semua turun gunung kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mengikuti proses hukum. Dan mereka punya kesempatan bertemu keluarga," ucapnya.
Baca juga:
Kepolisian: Sidik jari Santoso cocok, tinggal tunggu hasil DNA
Luhut tak yakin ada serangan balik teroris pasca Santoso tewas
Basri dan Ali Kalora sudah lama masuk DPO Mabes Polri
Kejar teroris, polisi dan TNI wajib punya kemampuan perang gerilya
Mabes Polri buru Basri yang diduga bakal gantikan posisi Santoso
Warga juga menolak Santoso dimakamkan di Desa Adipuro Magelang