Panglima TNI Kirim Pasukan Evakuasi WNI Imbas Konflik Perang Saudara di Sudan
Berdasarkan pantauan merdeka.com, sekitar pukul 15.00 WIB, prosesi keberangkatan dilakukan di lapangan udara, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Diawali proses apel upacara yang diikuti seluruh personel dari tiga matra TNI, di bawah pimpinan Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono resmi memberangkatkan satuan tugas evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan. Dengan misi pemulangan WNI, akibat konflik perang saudara yang terjadi di Sudan.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, sekitar pukul 15.00 WIB, prosesi keberangkatan dilakukan di lapangan udara, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Diawali proses apel upacara yang diikuti seluruh personel dari tiga matra TNI, di bawah pimpinan Kolonel Pnb Noto Casnoto.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang menunjuk Jenderal M Jusuf sebagai Panglima TNI? Presiden Soeharto selalu punya pertimbangan saat memilih Panglima TNI. Tidak selalu melewati jalur reguler seperti yang lazim dilakukan saat ini. Atau menunjuk satu dari kepala staf angkatan. Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kapan Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
"Lapor tim keberangkatan evakuasi Sudan siap diberangkatkan," kata Noto saat laporan Apel.
"Siap lanjutkan," jawab Yudo.
Setelah itu, Yudo turut memberikan sejumlah arahan kepada tim yang akan melakukan operasi evakuasi WNI di Sudan. Dampak konflik yang memanas antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
"Konflik bersenjata di senjata di Sudan. Sudah semakin mengkhawatirkan kondisi tentu bisa membahayakan WNI yang ada di Sudan," kata Yudo.
Oleh sebab itu, Yudo meminta kepada seluruh personel yang akan melakukan evakuasi agar menjalankan misi dengan baik. Mulai dari koordinasi sampai komunikasi supaya misi evakuasi berjalan lancar.
"Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari ancaman dan gangguan," tambahnya.
Adapun total personel yang tergabung dalam Satgas evakuasi WNI di Sudan total sebanyak 39 orang terdiri dari kru pesawat dan personel taktis. Keberangkatan dijadwalkan dimulai, Selasa (25/4) besok pagi.
Diketahui saat ini kondisi di Sudang tengah memanas imbas konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mengakibatkan sejumlah negara mengambil langkah evakuasi terhadap warganya, termasuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menjelaskan bahwa rencana awal seluruh warga negara Indonesia (WNI) akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata.
"Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap. Terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama," ungkap Menlu Retno dalam keterangannya pada Senin (24/4/2023).
Retno mengimbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan untuk melaporkan diri keberadaannya ke KBRI Khartoum agar dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua.
"Jadi, bersamaan kita lakukan evakuasi pada tahap kedua. Oleh karena itu, mohon dengan hormat untuk yang belum melaporkan diri segera menghubungi KBRI Khartoum," kata dia.