Panglima TNI Laksamana Yudo Beberkan Langkah Cegah Potensi Konflik di Perbatasan
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengakui dalam mengatasi konflik di wilayah perbatasan tidak mudah
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membeberkan langkah mengatasi potensi konflik di daerah perbatasan. Langkah itu disampaikan usai dirinya menerima serah terima jabatan (sertijab) dari Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Soal yang perlu diwaspadai tentunya adalah daerah-daerah perbatasan, kita ini kan memiliki 10 perbatasan laut dan dua perbatasan darat. Ini yang potensi-potensi paling tinggi," kata Yudo kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Dia mengungkapkan, kewaspadaan di daerah perbatasan baik laut maupun darat akan ditindaklanjuti dengan melakukan deploying (penyebaran) kekuatan personel TNI dalam rangka patroli.
"Sehingga kerawanannya pasti dimulai dari itu (daerah perbatasan). Kalau batasan darat kan secara diplomasi telah kita lakukan pembicaraan untuk menemukan batas yang akhir," ujar Yudo.
Meski demikian, Yudo mengakui dalam mengatasi konflik di wilayah perbatasan tidak mudah. Sebab, seringkali konflik yang terjadi merupakan perselisihan yang berlangsung bertahun-tahun.
"Perbatasan di Natuna itu sudah 14 kali mulai 1973 tidak selesai. Artinya kita tetap melaksanakan kerja sama diplomasi untuk antisipasi terjadinya itu (konflik). Kita tidak berharap terjadinya itu tapi kita tetep siap antisipasi segala yang terjadi," ucap Yudo.
"Tentunya kekuatan darat laut udara kita jaga profesionalisme tadi, kemudian alutsista selalu kita standby. Kemudian kita tidak lepas dari latihan-latihan kita tidak lepas juga supaya selalu terjaga siap siaga operasional," tambah dia.
Laksamana Yudo Margono telah resmi menerima jabatan barunya sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Sebagaimana proses pelantikan yang telah berlangsung pada Senin (19/12), dilanjutkan upacara serah terima jabatan (sertijab) Selasa (20/12).
(mdk/ray)