Panglima TNI minta prajurit tidak mudah terpancing adu domba di medsos
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta prajurit dan anggota Polri tidak mudah terpancing dengan isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu melalui media sosial (medsos). Sebab, isu itu adalah adu domba dengan tujuan memecah belah.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta prajurit dan anggota Polri tidak mudah terpancing dengan isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu melalui media sosial (medsos). Sebab, isu itu adalah adu domba dengan tujuan memecah belah.
Hal itu disampaikan Panglima saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan anggota Polri di Palembang, Jumat (20/4). Dia meminta seluruh anggota dua instansi itu untuk menjaga sinergitas dan persatuan.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
"Ingat, dengan medsos kita bisa diadu domba. Jika ada sesuatu di medsos, tanyakan dulu ke atasan. Sinergisitas prajurit TNI dan Polri harus terjaga sampai kiamat," ungkap Hadi.
Menurut dia, selain berdampak positif, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga bisa menjadi ancaman negara, apalagi digunakan kelompok teroris. Sebab, teknologi menjadi salah satu cara yang efektif.
"IPTEK juga bisa menjadi penyakit menular. Seperti teknologi yang ini dan tentunya jangan sampai jatuh ke tangan teroris. Karena teknologi ini sangat tepat dan tidak akan salah dalam sasarannya," terang Hadi sambil menunjukkan drone ukuran kecil melalui layar.
Terkait sikap TNI dan Polri dalam pilkada serentak yang digelar 27 Juni 2018, Hadi menjamin dua lembaga itu tetap netral. Dirinya tak segan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang memihak calon tertentu.
"Prajurit TNI-Polri netral dan satu komando. Netralitas adalah harga mati untuk keutuhan NKRI," pungkasnya.
Baca juga:
Ini bahaya media sosial di mata Panglima TNI dan Kapolri
Panglima TNI ungkap ancaman siber dan biologis di revolusi industri 4.0
Panglima: Netralitas di tubuh TNI-Polri harga mati!
HUT ke-66, prestasi Kopassus mulai tumpas PKI hingga lawan OPM
Panglima TNI: Percayalah, netralitas adalah segalanya