Panglima TNI sangat perhatian dengan ucapan eks Dirjen Hubla soal duit ke Paspampres
Hal ini disampaikan oleh Kapuspen TNI.
Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono mengaku suap yang diterimanya digunakan untuk pelbagai hal. Salah satunya, dia pernah melakukan pemberian uang sejumlah Rp 100-150 juta kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait hal tersebut. Sebab, dia menyebutkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sangat serius dalam menanggapi kasus dugaan pemberian uang kepada Paspampres yang mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dalam proses, tapi intinya Panglima sangat konsen sekali dengan itu, sangat perhatian," kata Fadhilah di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12).
Sampai saat ini, Fadhilah menyebutkan pihak Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI selaku yang menyelidiki hal tersebut tengah melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Masih berjalan, Puspom lagi melakukan pemeriksaan lanjutan berkoordinasi dengan yang terkait," tandasnya.
Sebelumnya, dalam persidangan kasus suap terhadap mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono mengungkap fakta baru terkait tumpukan uang yang ditemukan tim satgas KPK saat melakukan operasi tangkap tangan terhadap Tonny, di Mes Perwira Bahtera Suaka.
Tonny beralasan dirinya menyimpan uang-uang tersebut di mess-nya untuk kegiatan yang tak tersedia dana operasionalnya, termasuk kegiatan Paspampres Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kenal Mauritz?" tanya jaksa penuntut umum kepada Tonny, Senin (18/12).
"Dia Direktur Pelabuhan," jawab Tonny.
"Pernah kasih uang?" tanya jaksa lagi.
"Pernah USD 10.000 untuk operasional diberikan langsung di ruangan saya," jawab Tonny.
"Di BAP, Anda kasih Paspampres Rp 100 sampai Rp 150 juta ada dua kali event," ucap jaksa sambil membacakan BAP milik Tonny.
"Ada kegiatan yang tidak ada dana operasionalnya jadi setiap ada peresmian yang menghadirkan presiden kita wajib sediakan dana untuk Paspampresnya. Makanya saya simpan di rumah," jelasnya.
Baca juga:
Ketika Paspampres disebut-sebut dalam kasus suap eks Dirjen Hubla
Tonny ngaku diberi pulpen oleh Jonan usai temukan kotak hitam Air Asia
Eks Dirjen Hubla ungkap tim BPK minta jatah dari proyek galangan kapal
Eks Dirjen Hubla mengaku kasih duit Rp 150 juta ke Paspampres tiap kegiatan Jokowi
Mantan Dirjen Hubla akui terima uang terima kasih Rp 2,3 miliar