Panglima TNI: Siapapun Berniat Gagalkan Pelantikan Presiden, Berhadapan Dengan TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bakal bersikap tegas kepada siapapun yang bertindak anarkis dan menggunakan cara-cara inkonstitusional.
Pemerintah berulang kali mengeluarkan narasi bahwa aksi demo mahasiswa ditunggangi kelompok tertentu. Tujuan akhirnya menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bakal bersikap tegas kepada siapapun yang bertindak anarkis dan menggunakan cara-cara inkonstitusional.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya.
"Siapapun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI," tegas Panglima TNI dengan lantang, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/9). Seperti dilansir Antara.
Dalam aksi unjuk rasa, tugas TNI adalah mendukung dan memberikan bantuan kepada Polri untuk menjalankan tugas keamanan. TNI bersama polisi melakukan berbagai upaya pengamanan, termasuk di sekitar Gedung DPR maupun obyek vital lainnya.
Hadi merinci ada enam titik untuk pengamanan dua tempat strategis itu yang ditempatkan personel, yakni kawasan Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI Angkatan Laut, pintu utama Gedung DPR-MPR. Lalu, di depan BPK Pejompongan, persimpangan Slipi yang mengarah ke Petamburan dan Palmerah, serta pintu belakang Gedung DPR-MPR.
Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto mengatakan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di Gedung DPR RI yang dimulai secara elegan serta damai berangsur diambil alih sekelompok orang yang bertujuan menciptakan kerusuhan.
Wiranto menegaskan bahwa aksi unjuk rasa akan diubah menjadi gelombang baru dengan tujuan menduduki Gedung DPR RI sampai menggagalkan pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024 yang akan berlangsung 1 Oktober 2019 mendatang.
Bahkan lebih lanjut, menurut Wiranto gelombang baru ini akan dimanfaatkan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Kami mengapresiasi gerakan mahasiswa yang bernuansa mengoreksi rancangan undang-undang oleh pemerintah dan DPR RI. Tapi sayang gerakan mahasiswa yang elegan itu pada malam hari diambil alih oleh perusuh dengan melawan petugas," kata Wiranto.
Baca juga:
Wiranto soal Demo Rusuh: Tujuan Akhirnya Gagalkan Pelantikan Presiden Terpilih
Benarkah Ada Pihak yang Ingin Mengacaukan Pelantikan Jokowi?
Wiranto Imbau Publik Tak Terpancing Pihak yang Ingin Kacaukan Pelantikan Presiden
Wiranto Ungkap akan Ada Gelombang Baru Libatkan Islam Radikal Buat Kekacauan
Merancang Demo Rusuh, Membenturkan Anggota TNI dan Polri