Pansel Bantah Pendaftaran Capim KPK Sepi Peminat
Baru 10 orang yang mendaftar capim KPK dan 16 orang mendaftar dewas KPK.
Baru 10 orang yang mendaftar capim KPK dan 16 orang mendaftar dewas KPK.
Pansel Bantah Pendaftaran Capim KPK Sepi Peminat
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yusuf Ateh membantah pendaftaran capim dan dewas KPK sepi peminat. Menurut dia, sedikitnya orang yang mendaftar karena pendaftaran baru dibuka.
Hingga kini, baru 10 orang yang mendaftar capim KPK dan 16 orang mendaftar dewas KPK. Padahal, pendaftaran sudah dibuka sejak 26 Juni 2024.
"Kan baru mulai. Ah udah," kata Yusuf di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7/2024).
Menurut dia, sudah 318 orang yang melakukan register akun pendaftaran capim dan dewas KPK. Yusuf menyampaikan pendaftar membutuhkan waktu untuk mengunggah dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
"Kan dokumen. Nanti (mendaftar melampirkan) dokumen. Kan perlu waktu itu," ujarnya.
Yusuf memprediksi banyak pendaftar yang melakukan pendaftaran di akhir-akhir. Dia menyampaikan pansel akan melakukan evaluasi pada 8 Juli 2024.
"Enggak tahu saya, nanti saya cek lagi. Tanggal 8 (Juli) akan kita evaluasi. Maksudnya dilihat laporannya. Biar aja tunggu dulu," jelas Yusuf.
"Pokoknya tunggu aja, tunggu aja. Percayalah," sambungnya.
Sebelumnya, Pansel capim KPK membuka pendaftaran calon pimpinan dan calon anggota Dewan Pengawas untuk periode 2024-2029. Pendaftaran capim KPK dimulai 26 Juni-15 Juli 2024.
Pendaftaran terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi pimpinan dan dewan pengawas KPK. Nantinya, para pendaftar akan diseleksi oleh panitia seleksi capim KPK.
Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh memastikan akan mencari calon pimpinan KPK yang memiliki integritas tinggi, khususnya dalam pemberantasan korupsi.
Selain menunggu pendaftar, pansel juga bersafari ke berbagai lembaga termasuk ke KPK untuk meminta masukan perihal proses seleksi nantinya.
"Tentu kita akan cari pimpinan KPK, yang pertama, tentu punya integritas tinggi dan sebagainya. Nanti masih akan dirumuskan kembali dengan mendengar masukan-masukan dari publik," kata Yusuf di Jakarta.