Pantai Kuta Bali Dipenuhi Sampah, Total Mencapai 50 Ton
Sampah kiriman kembali menyerbu Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Berat sampah baik organik maupun nonorganik mencapai 50 ton. Sampah-sampah itu baru selesai dibersihkan pada Senin (22/3).
Sampah kiriman kembali menyerbu Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Berat sampah baik organik maupun nonorganik mencapai 50 ton. Sampah-sampah itu baru selesai dibersihkan pada Senin (22/3).
"Tadi pagi sudah kita bersihkan dan besok juga tidak tahu juga (ada lagi apa tidak)," kata Koordinator Unit Reaksi Cepat DLHK Badung Gede Dwipayana saat dihubungi, Senin (22/4) sore.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Kenapa pencemaran lingkungan oleh sampah plastik menjadi masalah serius bagi Indonesia? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana sampah plastik diolah menjadi paving block di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.Foto: Citarum Harum Inovasi ini digarap secara apik oleh kelompok warga di RW 12 dan 14, Riung Bandung, Kelurahan Cisaranten. Inovasi ini pertama kali dikenalkan pada 2019 lalu, dan mendapat perhatian positif dari sejumlah pihak.
Sampah-sampah kiriman itu mulai dari ranting kayu hingga plastik. Kiriman sampah tersebut terjadi pada Sabtu (20/3) hingga Minggu (21/3).
"Kalau tadi tidak ada muncul tapi masih dibersihkan sisa sampah hari Sabtu dan Minggu itu. Sekitar 25 truk (total) 50 ton. Satu truk itu 2 ton," imbuhnya.
Sampah-sampah tersebut berhasil dibersihkan oleh petugas DLHK Badung, Bali dan juga dari sejumlah komunitas komunitas yang ikut membantu.
"Kalau sampahnya campuran, 60 persen organik dan nonorganik 40 persen," jelasnya.
Sampah kiriman itu, datang dari sungai di kawasan tersebut. Kemudian menuju pantai dan terbawa angin hingga ombak lalu berserakan di tepi Pantai Kuta.
"Kalau normalnya biasanya di Bulan April. Tapi ini sudah tidak bisa diprediksi karena sudah jauh berubah. Tapi ini sudah mulai menurun intensitas dari pada Desember (2020) lalu. Kemungkinan dari sungai, iya karena dibawa angin barat berhembus ke timur," ujar Dwipayana.
Baca juga:
Sampah Plastik Kotori Setu Rawa Besar
Wamen LHK: Perubahan Perilaku Kunci Mengatasi Persoalan Sampah
Wayan Koster Akui Alam Bali Rusak karena Sampah
Mengenal Ekonomi Sirkular, Sistem Manajemen Sampah Berbasis Ekonomi
Tumpukan Sampah Bambu Kembali Menyumbat Aliran Sungai Cikeas
Dipenuhi Sampah Rumah Tangga, 3 Sungai di Palembang Mengalami Pendangkalan